Friday, June 27, 2008

10 Hal yang gw takutin waktu kecil

Kita semua pasti pernah punya hal2 yang kita takutin waktu kecil kan....
kalo yang ini versi gw, dan karena namanya juga masih anak kecil, pastinya ada beberapa hal yang ga realistis...


list ini gue urutin dari yang menakutkan (No. 10), sampai yang paling menakutkan (No. 1)

10. Kecoak...

Sebetulnya awalnya gue cuma jijik sama binatang ini, karena dia bau dan kaki-kakinya di kulit terasa sangat menjijikan, tapi karena banyak orang (dari mulai temen2 sampe sodara) yang suka ngejailin gue dengan kecoa, akhirnya gue trauma, dan selalu mencoba berada di radius 10 meter ketika melihat kecoak...

9. Orang gila..

Kalo yang ini gara-gara banyak orang dewasa yang bilang "awas jangan nakal ya... kalo nakal nanti dikasih ke orang gila kamu... biar diculik..."... ya udah deh, gue jadi takut diculik sama orang gila... kalo sekarang dipikir-pikir lagi, kasian juga yah tuh orang gila, udah stress ampe gila, difitnah lagi....

8. Kolong tempat tidur..

di bayangan gue saat itu, kolong tempat tidur adalah tempat para monster semacam butoijo dan makhluk-makhluk menakutkan lain bersemayam... gue ga pernah berani mendekati tempat itu, kecuali ketika ada orang dewasa di sekitar gw.

7. Gelap..

Kalo yang ini, karena gue anggap gelap adalah kondisi dimana para monster akan muncul..

6. Kuburan dan Mayat Hidup...

ini hal menakutkan standar anak kecil ..... jadi nggak usah dijelasin kenapa gue takut.....

5. Ketinggian...

Konon kabarnya, waktu umur 2 tahun, gue pernah jatuh dari tempat yang tinggi sampe-sampe gue keseleyo, dan nggak bisa ngoceh selama beberapa hari... mungkin kejadian ini bikin gue trauma. akibatnya, kalo ada di tempat yang tinggi, gue selalu gemeteran, dan sedikit pusing... trauma akan ketinggian ini masih nyisa sampe sekarang...

4. Anjing...

ini binatang paling menakutkan yang sering gue temuin di kompleks perumahan gue dulu... awalnya gue biasa aja, tapi satu hari, ada anjing herder yang tingginya seperut gue (waktu itu) menggila di jalan kompleks dan ngejar-ngejar semua orang yang dia liat, termasuk gue... waktu itu, gue lari dalam keputusasaan dan terus berteriak minta tolong... untung aja ada motor yang nabrak tuh anjing, jadi pas sedikit lagi dia mau nomplok gw, tuh anjing jatuh ketabrak motor, dan berlari ke arah yang lain. sejak saat itu gue selalu cari jalan muter kalo ngeliat ada anjing. (jenis apapun, dan dalam ukuran yang bagaimanapun... pokoknya gue ga mau adu cepet sama anjing lagi....)

3. Bapak-bapak tetangga yang galak dan suka nyubit...

Waktu kecil ada babapk-bapak tetangga gue, yang kalo ketemu gue, suka banget ngebentak sambil melotot, dan bahkan nyubit... padahal gue nggak berbuat salah apapun terhadap dia.... kalo ada dia, gue selalu lari, dan kalo jalan pulang lebih suka ambil jalan memutar agar nggak ngelewatin rumah dia... nyokap gue pernah protes sama dia, tapi dia nggak ngaku... lalu karena dia nggak ngaku, dan nyokap gue nggak enak ama dia, advokasi terhadap gue terhenti, dan penderitaan gue pun berlanjut. menurut analisa nyokap gue sih dia tuh gemes..... sial... ternyata buat anak kecil, jadi lucu dan imut itu menyiksa....

2. Dokter gigi...

Hal yang paling menakutkan dari dokter gigi adalah bentuk alat-alatnya yang mirip alat-alat tukang jagal di film2 horor, walaupun ukurannya jauh lebih kecil. dengan menggunakan masker dan sarung tangan... dokter gigi dan alat-alatnya bener2 mirip pembunuh berdarah dingin profesional yang sedang menyamar... kalo lagi sakit gigi, gue ga pernah mau cerita, sampe akhirnya orang tua gue tau sendiri, karena gusi gue mulai bengkak... gue juga selalu melarikan diri kalo dibawa ke dokter gigi... dan karena itu, ortu gue jadi marah, dan nyubitin gue sambil maksa buat ikut ke dokter gigi. saat itu, buat gue lebih baik sakit hati daripada sakit gigi....

1. Bengkong (Dukun Sunat Tradisional)....

kalo yang satu ini, bener2 makhluk paling menakutkan buat anak2 kecil laki-laki yang hidup di masa itu... gue pernah ngeliat temen gue disunat bengkong, dan karena hal itu, gue jadi nggak mau disunat... gue baru mau disunat setelah gue kelas 5 sd, itupun setelah mendapat jaminan dari ortu gw kalo yang nyunat itu dokter, bukan bengkong....

Sebagai ilustrasi, coba bayangin... satu ketika, orang tua kita membujuk kita untuk mau disunat, dengan iming2 makanan enak, mainan, dan uang yang banyak untuk dibeliin mainan... pas hari H, memang awalnya kita dikasih makan enak dan diarak keliling kampung bagai selebritis... tapi setelah itu, kita disuruh duduk di sebuah kursi penyiksaan, dengan 4 orang memegang erat kedua tangan dan kedua kaki kita, plus satu orang berwajah sadis dihadapan kita sebagai algojo (sakit hati nggak sih loe... diajak bersenang-senang cuma untuk disiksa...). kemudian sarung yang kita pakai diangkat, dan kemudian si bengkong mulai memasang alat2 nya (menjepit bagian kulit yang akan dipotong dengan bambu)... biasanya ketika sampai tahap ini, anak kecil mulai gelisah... sambil sang bengkong mempersiapkan alatnya, ayah kita akan mengajak kita berbicara (biar kita santai... biasanya akhir pembicaraan akan ditutup dengan : " eh liat tuh ada cicak diatas") ... sejurus kemudian, sang bengkong pun melakukan aksi sadisnya dengan eksekusi sekali tebas....BLAS.... CROT.....TANPA OBAT BIUS..... otomatis si anak kecil bakalan kelojotan dong.... udah gitu... masyarakat yang menonton saat itu kaya komunitas tentara nazi... mereka bertepuk tangan melihat penderitaan kita... anak kecil yang lemah dan butuh pertolongan... satu-satu nya penebus dosa si bengkong cuma merendam "hasil karyanya" dengan air kelapa, katanya sih bisa ngilangin rasa sakit, tapi konon kabarnya ... nggak ngaruh... (heh... ngilangin rasa sakit, apa lagi mau bikin kolek pisang mbah bengkong....???)... penderitaan nggak berhenti sampai disitu... setelah itu, setiap harinya kita akan dipajang di rumah, dan akan ada tetangga atau sodara yang menjenguk sambil numpang lihat pameran "Hasil Karya Mbah Bengkong"... komentar para tamu yang liat pameran biasanya standar : "eh udah ganteng sekarang...".......

Nah... kebayang nggak sih men... bagian tubuh loe diamputasi tanpa obat bius, dihadapan orang banyak lagi.... udah sakit... harga diri terinjak-injak pula... kalo gue sih, pasti bakalan sakit hati....

Thursday, June 19, 2008

Dunia itu bulat JENDERAL!!!!!

Adalah sebuah ketentuan bahwa setiap grup abelian adalah komutatif, dan adalah jelas bahwa setiap subgrup dari grup abelian adalah normal. namun sayangnya, fakta tentang dunia tidak sesimple teori matematika tersebut. kenyataannya dunia itu sengaja dibentuk seperti bola. tidak ada satupun manusia di dunia yang dapat memastikan sebuah tempat sebagai sisi paling barat bola dunia. yang ada hanya kesepakatan tentang titik awal dimulainya waktu dalam satu hari, atau kesepakatan peletakan sebuah tempat dalam peta.

Albert Einstein pernah berceloteh bahwa ada pandangan relative mengenai perjalanan seseorang dalam sebuah kereta yang melaju. Bagi pengemis yang menengadahkan tangan dan mengiba di pinggir stasiun, kereta dan orang2 yang berada di dalamnya bergerak menjauhinya, namun bagi mereka yang berada di dalam kereta, pengemis dan seluruh stasiun lah yang berjalan menjauh. mungkin teori relativitas ini lah yang lebih cocok untuk dijadikan acuan melihat sebuah masalah yang terjadi di dunia sedemikian sehingga tidak ada konflik ketika berbicara mengenai barat dan timur bola dunia. atau ketika berbicara mengenai interpretasi sebuah kalimat dalam bahasa hukum yang diterjemahkan dari kitab hukum orang belanda.

Mungkin teori ini pula yang bisa digunakan untuk menjelaskan mengapa partai-partai politik itu berseteru, padahal mereka konon punya tujuan yang sama, yaitu menjayakan Indonesia raya. Bisa jadi teori inilah yang ada ditengah-tengah perdebatan para pakar ekonomi tentang kenaikan harga BBM. Apakah mungkin, teori ini menjadi hal yang berada dalam titik buta dua kelompok yang berseteru tentang sesat atau tidaknya sebuah aliran keagamaan. Hmmmm...... Mungkin tidak ada salahnya jika interpretasi dari teori ini dijadikan semacam penghibur lara ketika ada seorang pemimpin yang lupa akan janji politiknya, atau ketika ada seorang hakim yang dipenjara karena tersangkut kasus hukum, atau ketika ada guru yang berjalan meninggalkan teori kuliahnya sendiri, atau ketika seorang teman berbalik menjadi lawan, ketika sahabat karib mengumbar aib sahabatnya, ketika ada kawan mempermainkan hati teman dekatnya, atau ketika ada seorang perempuan yang pergi meninggalkan pasangannya untuk bersama orang lain, atau ketika ada...... well... hal semacamnya lah... maksudku... mungkin kebenaran atau kebaikan juga berlaku relative terhadap waktu.....jadi tidak perlu kecewa atau sakit hati jika ada hal lain yang terjadi di waktu yang berbeda

Tapi... benarkah demikian... apa iya teori relativitas ini bisa berlaku umum...? lalu bagaimana dengan teori-teori matematika dan fisika lain.... tidakkah kebenaran mereka bersifat absolut... Hmmm... jika kebenaran dan kebaikan itu relative.... untuk apa kita definisikan kata-kata tersebut... maksudku... dengan relativitas, kata-kata tersebut menjadi meaningless...

Kereta boleh saja meninggalkan stasiun (atau stasiun meninggalkan kereta), tapi pengemis yang sedari tadi duduk lemas di pinggir rel tetap mutlak membutuhkan makanan, bukan hanya untuk dia, tapi untuk keluarganya. sang kekasih tetap akan sakit hati jika dikhianati, sahabat karib pasti akan kehilangan kepercayaan pada kawan yang kini menjadi lawannya, sang guru akan kehilangan integritas, dan sang pemimpin dicaci rakyatnya.

Tak perlulah einstein bangkit dari kubur untuk membuat teori sandingan relativitas, nyatanya memang teori kepastian itu ada.... kebenaran dan kebaikan absolut itu tercecer di jalan-jalan kota ini, menunggu untuk dipungut dan dikembalikan ke tempat yang seharusnya. hanya saja rupanya, manusia lebih senang untuk memilih nilai kebenaran palsu yang menyenangkan.

Yup... Dunia itu memang bulat Jenderal....kita bisa sesuka hati memilih label timur atau barat dari tanah yang kita pijak.

Monday, June 02, 2008

Panggung Sandiwara

Dunia ini panggung sandiwara 
ceritanya mudah berubah
kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani

setiap kita dapat satu peranan
yang harus kita mainkan
ada peran wajar dan ada peran berpura-pura

mengapa kita bersandiwara
mengapa kita bersandiwara

peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak
peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
dunia ini penuh peranan
dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

mengapa kita bersandiwara
mengapa kita bersandiwara


-----------------------Ahmad Albaar.


sepakat, dunia memang panggung penuh peranan,
seperti panggung sandiwara..
tapi itu tidak berarti kita boleh hidup dengan
kepura-puraan kan...?