Gerombolan depok pun tiba, para pria berkumpul di Optik Bokap gw di Royal (Royal adalah nama jalan pusat perbelanjaan klasik di serang), sementara si inna, yang juga berasal dari serang, pulang ke rumahnya, dan baru akan bergabung besok pagi. Sebelum berangkat ke rumah gw, kami berbelanja bekal perjalanan dulu di Mal serang, Mal terbesar di kota serang, yang letaknya ga jauh dari Royal. Kami patungan 35 ribu per orang untuk belanja perbekalan ini. Setelah selesai berbelanja, kami pergi menuju ke rumah gw di daerah kasemen yang terletak di Banten lama, ga jauh dari pelabuhan karangantu tempat kami berangkat besok pagi. Perjalanan dari royal ke kasemen menumpuh waktu sekitar 40 menit, dengan meminjam mobil bokap gw..(hehehe… lumayan lah buat mereduksi biaya backpacking kami…). Sebetulnya waktu tempuhnya tidak selama itu, andai saja royal tidak macet, tapi, yah begitulah royal, selalu macet dan semrawut hampir sepanjang hari.
Di rumah gw, kami langsung disambut dengan hidangan yang menggugah selera, nyokap gw malam itu masak ayam bakar, ikan bakar, sayur asem, bebek pangang, dan sate daging sapi (yang ini kelasnya bintang lima) yang muantabbb….
Buat ucon yang ga suka ikan, ayam dan sate daging plus emping adalah hidangan yang menyenangkan. Buat gw, fajar, dan TA yang pemakan segala, ini surga..…. Yummy…. Selesai makan, kami (minus gianto yang sudah tidur dengan gaya akrobatik…. Ini serius, bukan berlebihan, benar-benar akrobatik..) mendiskusikan rencana untuk esok hari. Mengacu pada tanggapan polair, diskusi kami kemudian lebih banyak merencanakan rencana lain seandainya rencana ke pulau tunda batal. Diskusi itu ditutup dengan jokes-jokes usep dan anak2 kosan sampai kami semua tertidur mesra...
Sampai di pelabuhan, kami merasakan angin yang bertiup kencang. Ucon langsung turun menghampiri pak harto dan menanyakan pendapatnya… eng ing eng…… Jadi ... Kami tetap berangkat….…dengan lega dan bercampur sedikit cemas (pak harto enak orang bugis, nyawanya 10, nah kita…kalo jadi jenazah di laut gimana… bakalan jadi halal dong buat sumanto… secara… jenazah laut kan halal), kami mulai memasukkan barang ke perahu boot, dan tak lama kemudian, perahu pun jalan….
Di tengah perjalanan tak ada pemandangan lain selain air yang memenuhi seluruh penglihatan, hanya sesekali terlihat pulau kecil dan kawanan burung bangau yang melintas. Ombak di tengah laut mencapai tinggi 1 meter bahkan lebih, cukup untuk membuat inna, arbi dan iim mabok… sementara yang lain, tetap ceria dan bercanda konyol sambil menikmati goyangan ombak dan cipratan (tepatnya guyuran) air laut. Di tengah laut ini, ego manusia gw terkikis…. Sewaktu di darat gw bisa dengan PD merasa masih cukup kuat untuk hidup 100 tahun lagi, tapi di sini, di tengah lautan luas, nyawa gw ga lebih panjang dari lebar perahu pak harto…..
Setelah 2, 5 jam menyeberangi lautan, kami tiba di pulau tunda. Inna yang masih boot lag (apaan tuh… ?)langsung mencari rumah saudaranya yang bernama teh Romlah. Kami para pria membuntutinya di belakang. Populasi pulau tunda tidak lebih besar dari komplek rumah gw, jadi dengan mudah kita bisa bertanya dan menemukan rumah teh romlah. Dalam perjalanan menuju rumah teh romlah kami melihat seperangkat sel solar yang kami duga digunakan oleh penduduk untuk mensuplai listrik di pulau ini. Canggih juga ya… teknologi kaya gitu bisa masuk ke pulau kecil ini… namun demikian karena keterbatasan daya, listrik hanya bisa digunakan pada malam hari. Setibanya di rumah teh romlah, kami beristirahat sejenak, sholat jumat di masjid pulau tunda, lalu menuju pantai barat untuk mencari spot yang oke untuk mendirikan tenda. Di pantai barat kami menemukan satu spot kandidat tempat tenda didirikan, dan menara pemantau, tempat yang asyik buat foto-foto…..
To be honest, pemandangan dan objek di pulau tunda tidak sebagus yang kami bayangkan, bahkan di pantai barat sekalipun, kami cuma disuguhkan dengan pantai yang penuh dengan karang2 yang sudah mati….. Jelas, terumbu karang di pulau ini berada diluar 6% terumbu karang yang dirawat oleh pemerintah negeri ini (ya, Cuma 6%, padahal Indonesia adalah Negara dengan keragaman hayati dan hewani bawah laut terkaya di Dunia). Terumbu-trumbu karang ini sepertinya rusak oleh sampah dan kotoran bokong2 tidak bertanggung jawab……
No comments:
Post a Comment