Thursday, November 27, 2008

My Wedding Pic Slide show




Untuk melihat lebih jelas, silahkan kunjungi :

http://picasaweb.google.com/renaiscience/AlbumPernikahanQBHo

Terima kasih untuk semua yang telah hadir, dan juga untuk semua yang telah mendoakan. Semoga Allah membalas dengan berjuta kebaikan. Jazakallah Khairan Katsir.

Wednesday, November 19, 2008

Akhirnya Posting Lagi....

Alhamdulllah... akhirnya gue bisa juga posting-posting tulisan lagi.... ini tulisan pertama gue setelah menyandang gelar pria beristri... Sebetulnya udah lama gue pengen nulis di blog ini, cuma entah kenapa, koq setelah menikah rasanya waktu itu semakin sempit ya... dan kerjaan semakin banyak aja...

Dulu sebelum nikah tuh ya, gue berangkat kerja jam 10 an... tapi kerjaan selesai cepat.. itu pun gue masih sempet nyolong-nyolong waktu buat nulis... pulang sampe kosan, gue masih punya cukup energi untuk maen futsal sekalipun... nah sekarang, setelah menikah, walaupun gue udah dateng ke kantor dari jam 8 pagi, kerjaan masih aja ada yang nyisa tiap harinya... padahal gue makin jarang nyolong waktu buat nulis atopun chatting... udah gitu, sampe rumah, badan gue terasa remuk... untung aja di rumah ada bidadari cantik yang bersedia menyatukan kembali tulang belulang gue yang nyaris terserak itu dengan sentuhan lembutnya... (heheheheheee.....)

Gue sempet cerita soal ini ke bini gue, dan ternyata eh ternyata die juga ngerasain hal yang sama.... tadi pagi kami berdua berangkat kerja dengan settingan wajah mirip zombie...

udah gitu ya... masa rupiah yang ada di dompet gue ikut-ikutan protes... mereka demo besar-besaran dan akhirnya mengekstradisi diri sendiri keluar dari tuh dompet item kumel ke kantong orang lain.... (you know what I mean lah...). masa pengeluaran gue di bulan pertama menikah sampe 3 - 4 kali lipat pengeluaran waktu masih bujangan.... penyebabnya bukan karena gua atau istri gue boros, tapi karena banyak hal tak terduga dan tak direncanakan yang mendobrak masuk ke rumah tangga gue tanpa permisi.... dari mulai jet pump yang kebakar dua kali dalam seminggu, Hp gue yang ancur berantakan gara-gara jatoh, sampe sendal putus... mmmh..mmmh..mmmh... aya-aya wae....

Setelah gue kaji dan renungkan.... ini mungkin harga yang harus dibayar setelah gue menerima limpahan barokah dan Rahmat Allah dalam bentuk seorang istri dan rumah tangga, maksud gue, untuk "Rezeki" sebesar itu, tentu gue perlu keluarkan "pajak" berupa lebih banyak tanggung jawab, ilmu, iman, dan kesabaran... ini bukan karena Allah "ga mau rugi", tapi justru karena Allah mau nambahin soft dan hard skill ke dalam diri gue. kalo hidup ini dianalogikan dengan permainan di video game, sekarang level gue udah naik, karena setengah agama gue udah sempurna... gue udah lebih tinggi dari para bujangan apalagi bajingan (loh....?) senjata dan amunisi gue juga udah bertambah canggih (dengan kehadiran istri) dan karenanya tantangan dan "musuh-musuh" yang dihadapi bakalan lebih sulit, maka gue akan sangat membutuhkan skill-skill tambahan itu.

Emang deh... Allah emang paling bisa.... ada aja cara Nya buat ngasih hikmah ke hamba-hambaNya... dan caraNya untuk mengucurkan kasih sanyangNya itu loh.... Kreatif banget....

Maka Maha Genius Allah, dengan segala skenario Nya............

Wednesday, October 08, 2008

Wednesday, September 24, 2008

Survey tentang wanita solihah

Hari ini sembari menunggu waktu berbuka, gw iseng menanyakan sesuatu hal ke beberapa temen gw yang pria muslim yang sudah cukup mengenal agamanya dengan baik.pertanyaannya gw kirim lewat internet messenger, berupa beberapa pertanyaan tentang jodoh. awalnya gw pancing para pria itu dengan pertanyaan seperti ini :

"Perempuan yang sangat menjaga diri, ibadahnya bagus, hafalan quran nya banyak, dan berusaha untuk mengaplikasikan Alquran di kehidupan sehari-hari, kira-kira di surga jadi apa ya?"

ada yang jawab akan jadi bidadari, ada yang jawab akan jadi bahagia, dan ada yang jawab akan "jadi istri gw"

Setelah itu, gw tanya ke mereka, mau ga mereka punya istri seperti itu.... semua kompak bilang mauuu... tanpa ragu.....

tapi setelah gw sambung dengan pertanyaan ketiga : "walaupun fisik dan karakternya ga sesuai dengan yang elu inginkan....? " hampir semua kompak mempertimbangkan ulang jawabannya... bahkan ada yang langsung bilang nggak mau.... alasan mereka umumnya sama, bahwa untuk memilih jodoh, seseorang harus mempertimbangkan kecantikan, harta, dan keturunan selain agamanya. hal dan jawaban yang menurut gw wajar, walaupun idealisme gw mengatakan ada yang mereka lupakan dari hadits yang mereka jadikan alasan tadi, yaitu bahwa Rasulullah menekankan pada aspek kebagusan agama.

Masih dalam idealisme gw.... menurut gw, seorang wanita yang agamanya bagus seperti yang disebutkan diatas, dan dia konsisten dengan kecintaannya pada Allah, di akhirat akan menjadi bidadari syurga yang kecantikan fisiknya melebihi kecantikan fisik semua wanita yang pernah hidup di dunia, dan akan memiliki kualitas karakter yang canggih dan menarik. jadi, seandainya seorang pria itu mau memperluas pandangannya sampai ke perkampungan syurga sana, seharusnya fisik dan karakter tidaklah terlalu menjadi masalah dalam hal mencari jodoh..... toh hidup di dunia ini hanya sementara kan.... nggak lama lagi juga kita semua akan mati... so mendapatkan sesuatu yang belum menarik di dunia, tapi punya potensi akan menjadi yang luar biasa menarik di akhirat nanti akan analog dengan investasi (yang mungkin belum populer) jangka panjang yang high gain dan risk free kan...... lagipula cinta kasih, dan kebahagiaan itu kan milik Allah.... jadi bukanlah hal yang tidak mungkin bahwa seseorang yang belum menarik saat ini, di masa datang akan menjadi orang yang paling menarik dan paling dicintai di muka bumi

Selain itu terlalu mempertimbangkan faktor2 lain selain agama dalam hal mencari jodoh akan berdampak pada kebutaan hati kita melihat keindahan yang sebenarnya. terlalu memprioritaskan kecantikan akan membuat kita buta pada kecantikan hati seseorang, begitu pula jika terlalu memprioritaskan harta juga akan membuat kita buta akan kekayaan ilmu dan amalnya. walaupun tentu akan sangat berbahagialah kita jika Allah menganugerahi kita dengan seorang pasangan yang baik fisiknya, hartanya, keturunanya dan (khususnya) agamanya. tapi karena jodoh itu adalah keputusan Allah, maka janganlah kita jadi makhluk yang sok tahu dan sombong dengan mendahului keputusan Allah. jodoh itu memang harus diusahakan tapi tidak dengan cara yang berlebihan......

well, itu tadi adalah idealisme gw, I know I'm not a very good man, but still ilmu itu bisa datang dari mana sajakan....

Dan gw berdoa semoga Allah mau menurunkan rahmatnya dengan memberikan gw (dan kita semua) keikhlasan hati untuk menerima semua keputusanNya.



Q-Bho

Yang Selalu Percaya Bahwa Allah Akan Selalu Memberikan Yang Terbaik UntukHambanya.....

Tuesday, September 09, 2008

Retorikal Remeh

Dan satu detik lagi berlalu di dunia... Sementara jiwa ini terus bertanya mengapa dan untuk apa.
pun akan banyak lagi detik yang angkuh menjauh meninggalkan Sejuta jiwa yang letih berlari mencari harta... wibawa... cinta... bahagia... Walau tak satupun tersisa menemani jasad terbujur di alam kubur

Jiwa terus meronta, mencoba mengerti apa arti dunia.... Untuk apa....

Apakah untuk harta... ? harta yang bersamanya beriring iri, dengki, benci..... ?
lalu ketika ketentuan itu tiba, adakah harta dapat membeli satu detik saja kehidupan dunia dan menawar kematian.... ?

Apakah untuk wibawa.... ? namun bukankah kewibawaan itu akan luntur ketika jasad ini meluruh berbaur dengan tanah yang hina...

Apakah untuk cinta....? tidakkah setiap cinta yang bertemu tak akan pernah bersatu di alam kubur....?

apakah untuk bahagia..? tapi tidakkah kebahagiaan yang ada hanyalah sementara dan semu... tidakkah semua kebahagiaan itu akan berakhir dengan kesedihan dalam wajah kematian....?

Lalu jika harta tak bersisa, wibawa hanya akan menjadi hina, cinta akan terpisah, dan semua kebahagiaan hanya akan berakhir dengan kematian.... maka apalah artinya dunia....

Apakah pantas hati ini merasa berat terhadap dunia.... padahal ia tidak lebih berarti dari sekedar gurauan ringan

Jadi mengapa harus berlama-lama mengejar dunia... jika ia hanya sekedar permainan yang terkadang membosankan

“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui” ( Ar-Rum:64 )

Wahai jiwa.... merugilah engkau sekiranya kamu menyia-nyiakan akhiratmu untuk dunia... tidakkah dunia itu terbatas oleh kematian, dan bukankah syurga itu adalah kenikmatan tanpa batas

Tidakkah kau tahu bahwa keterbatasan berbanding ketidak terbatasan adalah tak berarti....

x/infinity = 0

Dan demikianlah arti dunia... hanya sekedar pergantian detik menuju kematian. ia tanpa arti kecuali dengan pengharapan terhadap janji Jannah-Nya.

Maka bersiaplah wahai jiwa... berpijaklah kamu di dunia untuk meraih cinta-Nya yang tak pernah padam, kemudian beranjaklah....

Karena Dunia....... ia tak berguna, kecuali untuk mempersiapkan diri menyambut undangan dari Sang Pemilik cinta sejati tiap jiwa


"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hamba-KU,masuklah ke dalam syurga-Ku." (Al Fajr:27-30)

Monday, September 01, 2008

Ajakan Bekam dan Rukiyah

Baru-baru ini gw lagi terkagum-kagum dengan proses bekam, setau gw, ini proses dulu sangat dianjurkan Rasulullah untuk menjaga fisik tetap bugar dan sehat. tapi coba perhatikan.... bekam itu adalah proses pengumpulan darah kotor di titik titik tertentu, untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh sedemikian sehingga potensi-potensi penyakita yang terkandung di dalamnya ga terus berubah jadi penyakit beneran. sementara itu, rasulullah itu hidup 1400 tahun yang lalu... gw ga kepikiran, dari mana kira2 Rasulullah dan orang sejaman beliau tau kalo proses ini bisa nyedot darah kotor dan menghilangkan penyakit..... hebat ya....

Anyway, gw terus tertarik buat nyoba proses ini, sekedar pengen tau aja.... konon kabarnya di ujung jalan margonda ada tempat pengobatan tradisional yang menawarkan jasa ini, dan jasa2 pengobatan lainnya termasuk rukiyah..... Hmmm... buat yang terakhir di sebut, gw lebih penasaran lagi.... kalo bekam itu buat ngilangin darah kotor, nah rukiyah itu kabarnya buat ngebersihin jin-jin yang bersemayam di dalam tubuh kita (kalo ada) yang ngebuat kita malas beribadah....

untuk kedua hal ini, gw udah ngajakin beberapa temen buat nyoba, dan mereka setuju untuk ikutan bekam dan rukiyah.... biar Ramadhannya lebih mantap katanya.... cuma lucunya, ada satu orang yang ga mau ikutan rukiyah... alasannya dia takut nanti kalo abis di rukiyah dia terus tobat dan ga bisa pacaran lagi..... (kasian banget pacarnya... jadi selama ini yang macarin die ternyata adalah setan......)

hahahahaaa.... logika yang aneh (atau masuk akal.......)

BTW... ada yang mau ikutan.....?

Wednesday, August 27, 2008

REG (spasi) MANJUR

Kita sekarang mungkin sudah tak asing lagi dengan iklan diatas.... hampir tiap hari di televisi, pasti kita temui promosi semacam ini, jenisnya pun tak hanya satu, ada yang REG (spasi) MANJUR, REG (spasi) WETON, atau REG (spasi) PRIMBON.

Jujur, aja, buat gue ini iklan kagak penting,berbahaya tapi menghibur.... coba bayangin muka si ki joko bodo yang penuh kumis dan jenggot plus rambut gondrong tak terurus, menunjuk ke arah layar monitor, dengan ekspresi serius, sambil bilang "ketik REG (spasi) WETON ke XXXX dan saya akan bantu memecahkan masalah anda berdasarkan perhitungan WETON" dengan pengucapan yang kaku....

terus, gw juga ga bisa ngebayangin siapa orang-orang bodo(h) dibalik beredarnya iklan2 tersebut... maksud gw... meeennn... hari gene masih percaya ama beginian.... komputer sekarang udah dual core koq mikirnya masih kaya orang zaman batu begini...

Menurut gw tuh, harusnya MUI buru-buru bikin fatwa sesat nih buat iklan-iklan beginian.... bahaya men, apalagi kalo diliat anak2 kecil... kalo ga segera dihentikan, di masa mendatang kita bisa gagal punya generasi emas, atau generasi perak, atau generasi super atau generasi apalah yang biasa dijadiin jargon para trainer, yang ada, kita malah akan punya generasi bodo...

MAU?

Tuesday, August 26, 2008

Dunia itu memang biru

Mencintai....
Dicintai...

Anugerah...
Ataukah hukuman...

Dimanakah Hati yang mampu menyibak tabir...
Adakah ia mampu memilah kebaikan dari keburukan...

Dan gunung Thursina pun jatuh menghujam...
Ke atas pundakku yang tak mampu bertahan...

Tiada daya upaya selain dengan kekuatanMu...
Tiada penerang yang mencerahkan hati selain CahayaMu...

Dan di sini jiwa ringkih ini mengiba...
Bersimpuh penuh peluh dalam hina...
Mengharap Cahaya...Cinta...atau Syurga...
DariMu hai pewujud cita...

Thursday, July 31, 2008

Dialog Dua Hati

Duhai kekasih hati
Kugubahkan nasyid ini
Sebagai tanda cinta suci
Dalam naungan Ilahi


Hari demi hari
Bersamamu kulewati
Dalam suka dalam duka
Dalam meniti ridho-Nya

Ikrarkan bersama
Untuk tetap dijalan-Nya
Bahtera rumah tangga
Teladankan rasul mulia

Didik putra-putri
Sebagai amanah Ilahi
Bekali akhlak imani
Jadikan mukmin sejati

Insya Allah…



Cipt. : Ust. Al-Muzammil Yusuf
Disenandungkan oleh Team Nasyid Suara Persaudaraan.

Thursday, July 10, 2008

Another "10 Things"

Postingan berikut ini adalah tentang 10 hal yang pengen banget gw wujudkan selama gw hidup di dunia.... mudah-mudahan bisa tercapai...

10. Pengen sholat di Masjidil Aqsa, tapi tanpa harus bayar "upeti" ke israel.... Hmmmm.....kira-kira kapan ya.....

9. Pengen punya klub sepakbola Profesional sendiri yang di dalamnya berlaku aturan : seluruh pemain wajib mengenakan celana olahraga panjang..... (perlu di wajibin make jenggot tipis ga ya......) udah gitu, dari klub itu bakalan bermunculan pemain2 nasional handal kelas internasional, terus nantinya Indonesia jadi negara pertama yang bermain dengan celana panjang di Piala Dunia..... InsyaAllah, berkah.......RRRRRRRRRRRRUUAR BIASA.....

8. Pengen jadi penulis buku best seller....terus nanti di halaman pembukanya gw tulis deh : teruntuk bidadariku yang telah membawa taman surga turun ke dunia bersamanya..... owwww......co...cweeeeeettttt..... (yaikss..... gombal.....)

7. Punya restoran sendiri, jadi gw bisa makan ueenak sepuasnya.... dari sini gw akan buktikan, kalo mikir pake perut juga bisa bermanfaat.... (hahahaaa......kidding....)

6. Bisa beberapa bahasa dunia seperti : arab, perancis, jepang, spanyol... jadi kalo mau ngerayu istri, gue punya banyak variasi. Gombal banget ya.....hehehehe....... gapapa... biar gombal yang penting gimbal...... (loh......????)

5. Bisa jadi diplomat, atau minimal pegawai kedutaan yang sering dipindah tugaskan dari satu negara ke negara lain, jadi dengan demikian gw bisa berkunjung ke kota-kota cantik di dunia seperti milan, vienna, venice, alexandria, paris,dll...... ato kalo ga jadi pegawai kedutaan, jadi apa kek gitu, yang penting gw bisa keliling dunia.....

4. Pengen punya pesantren Modern, dan rumah tinggal gw berada di salah satu sudutnya.... jadi lingkungan gw bisa lebih terjaga dari godaan syetan yang terkutuk..... mmmhhh.... tapi kalo kaya gini, nanti anak2 Humas pada mau maen ke rumah gw ga ya..... secara di pesantren kan banyak pengajiannya.....

3. Punya perusahaan super tajir, yang anggaran CSR nya bisa buat bikin universitas kelas internasional di serang, tanpa harus memungut biaya pendidikan dari mahasiswanya. kalo bisa, universitas ini harus lebih canggih daripada harvard, oxford dan sorbonne.... yieyy... jayalah indonesiaku.....

2. Pergi Haji bareng seluruh keluarga gw dan keluarga istri gw....... huhuhuhu... pengennya.....

1. Di kubur di makam Baqi, tempat dimana para sahabat dan syuhada di kubur, dan konon kata para ustadz, siapapun yang dikubur disana bisa ngasih syafaat ke 75 orang lain yang ia inginkan (semacam ngasih tiket masuk syurga gratis gitu deh)........


Aamin ya Allah.........

(ayo dong, semua ikut ngaminin....)

TEKAD!!!!!



Kami sadari jalan ini Kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami serahkan jua relakan dengan tekad di hati
jasad ini........ darah ini.......... sepenuh ridha di hati

Kami adalah panah-panah terbujur yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran Siapapun pemanahnya
Kami adalah pedang-pedang terhunus yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli Siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati
Tuk hanya ridha Ilahi Rabbi

Kami sadari jalan ini Kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami serahkan jua relakan dengan tekad di hati
jasad ini darah ini sepenuh ridha di hati

Kami adalah tombak-tombak berjajar yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir-butir peluru yang siap dilemparkan dan melaju
Tanpa peduli Siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati
berjumpa wajah Ilahi Rabbi

Kami sadari jalan ini Kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami serahkan jua relakan dengan tekad di hati
jasad ini darah ini sepenuh ridha di hati

Kami adalah mata pena yang tajam yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa peduli siapapun pemegangnya
Kami pisau belati yang slalu tajam bak kesabaran yang tak pernah padam
Tuk arungi dakwah ini jalan panjang

Asalkan ikhlas di hati
Menuju jannah Ilahi Rabbi

Kami sadari jalan ini Kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami serahkan jua relakan dengan tekad di hati
jasad ini darah ini sepenuh ridha di hati

Tuesday, July 08, 2008

Ketika Kekasih Agung Itu Pergi....

Di senja itu
Di keheningan padang arafah yang gersang
di desa sepi bernama Namira
Rasul Allah masih saja duduk diatas ontanya, Al-Qaswa
Memandang umatnya menuruni tebing-tebing dan perbukitan dalam diam, dalam kebisuan..

Angin masih saja bertiup semilir
seolah ikut menghantar mereka pulang
Sesekali langkah mereka terhenti dan menoleh kebelakang
Seperti tak ingin lepas dari wajah bening Rasul Allah di atas pelana ontanya..

" Ayuhan nas, isma'u qaulli - dengarkanlah kata kataku
Aku tak tahu apakah setelah hari ini, setelah hari yg suci ini
Aku masih bisa bertemu dengan kalian semua...

Ingatlah wahai saudaraku, aku tinggalkan pada kalian dua amanat,
jika kalian pegang erat, kalian pasti selamat dan tidak akan tersesat,
Kitabullah dan Sunnah Rasul Allah..

Suara sendu di perbukitan itu seakan pertanda, seakan firasat..

Dari kejauhan dari atas ontanya, Al-Qaswa,
Rasul Allah masih saja memandang umatnya..
Seakan berat melepas kepergian mereka..
Sahabat dan pengikutnya pelahan surut dan kemudian pulang kerumahnya..

Abubakar yang arif tersedu menangis menitikkan air mata
Hatinya berdesah dan berbisik " Ya Rasul Allah benarkah kita tak akan bertemu lagi?

Pada suatu malam di Padang Baqi,
di pekuburan para syahid yang sepi
isyarat dan tanda itu ditiupkan kembali
kemudian terdengar suara Rasul Allah lirih
" Salam sejahtera wahai kalian penghuni kubur,
ingatlah Hari akhirat lebih berat
pembalasannya daripada di dunia "

" Wahai engkau yang terbaring di tanah ini
kami pasti akan bersua dan menyusul kalian disana "

Di hamparan makam Baqi,
Tanda tanda telah dinampakkan lagi

Demam dan keletihan
mulai membalut tubuh Rasul Allah, manusia pilihan Tuhan.

Dengan terikat kain di kepala, Rasul Allah tertatih tatih berjalan
bertopang pada Ali bin Abi Thalib..
dituntun oleh AL-Abbas, menuju rumah Aisyah..

Di pembaringan,
tubuh Manusia Agung itu, panasnya semakin memuncak dan semakin memuncak....
Keringat mulai mengucur dan membasahi wajah dan jubahnya...

Di pangkuan Aisyah
Rasul Allah menyandarkan kepalanya
dan kemudian terdengar desah suaranya yang lirih bergetar...
" Wahai Aisyah, ketahuilah bahwa Malaikat pencabut nyawa telah datang
dan berbisik padaku,
" Ya Rasul, Allah Azza Wa Zalla telah mengutusku dan menyuruhku agar tidak
mencabut ruhmu kecuali dengan izinmu "
' Ya Rasul Allah aku menunggu perintahmu "
" Tunggulah, tunggulah sampai Jibril datang padaku" pintanya berlahan.

Tak lama kemudian, dalam keheningan, bersama desiran angin padang pasir
Jibril datang dihadapan....
Suasana terasa demikian syahdu dan semakin mencekam..
" Ya Muhammad sesungguhnya Allah telah rindu kepadamu " Jibril berbisik
" Wahai Jibril jangan tinggalkan tempat ini, temani aku saat Izrail hendak
mencabut ruhku " pinta Rasul Allah.

Angin padang pasir seakan berhenti bertiup dan memberi tanda duka
Awan seakan memayungi rumah Aisyah yang begitu sederhana.

Fatimah, putri kesayangan mencium ayahandanya yang terbaring kelelahan
Wajahnya memendam duka dan kesedihan yang kian mendalam
Dengan perlahan Rasul Allah meraih wajah putri terkasih itu
dibisikannya sesuatu yang membuat ia menangis tersedu
dibisikannya lagi sesuatu yang membuat ia tersenyum haru

"Wahai putri kesayangan Rasul, apa gerangan yang terjadi ? "

" Aku sedih, aku menangis dan menitikkan air mata karena Ayahanda mengatakan akan kembali kepada Tuhannya"
" aku tersenyum karena dibisikkan bahwa akulah yang pertama akan menyusulnya"

Di pembaringan, Lelaki Agung itu masih saja menengadahkan wajahnya ke langit,
kemudian terdengar suara lirih setengah berbisik " Ummati, Ummati...Ya Rabb..
Ummati....

Dengan wajah memendam duka Aisyah menarik tubuh lunglai itu ke pangkuannya.

Dalam keletihan, Rasul Allah membasuh tangannya dan kemudian mengusapkan
air kewajahnya..
Diantara desah nafas yang kadang tersendat, terdengar doanya lirih..
" Ya Allah, ampunilah dosaku, Rachmatilah aku,
pertemukan aku bersama orang yang Engkau beri nikmat,
para Nabi, Shidiqqin, Syuhada dan Shalihin,
Ya Allah, ampuni dosaku, ampuni dosaku..."

Tangan Manusia Agung yang lunglai itu kian terkulai....

Izrail pelahan datang mendekat, sambil mengucap salam kepada Manusia Agung
pilihan Tuhan itu...
" Apa yang engkau perintahkan kepadaku wahai Muhammad ? "

Terdengan suara yang semakin lirih berbisik,
" Al-hiqnii bi Robbil'an, AL-Hiqnii bi Robbil'an...!
Pertemukan aku kepada Tuhanku..sekarang juga, sekarang juga.!"

Isyarat dan tanda itu semakin mendekat dan semakin dekat...
Diantara keletihan dan kesedihannya, Rasul Allah memandang sendu
wajah sahabat-sahabat dan kerabatnya dan kemudian bersabda,
" Marhaban bikum...
" Mudah mudahan Allah melindungimu dan menolongmu.
sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yg nyata dari padaNya
untuk kalian !"

Ajal telah semain dekat,
dan kembali itu hanya kepada Allah,
dan kemudian ke Sidratil Muntaha,
kemudian ke surga Al-Ma'wa, dan ketempat yg lebih sempurna...

Manusia Agung yang sedang terbaring keletihan itu,
seperti tak rela umatnya kelak mendapat nestapa,
dan tidak ikut melangkah ke surga bersamanya.

" Wahai Jibril " bisiknya
" Siapkanlah juga bagi umatku..sesudahku"

Kemudian saat Izrail akan mencabut ruhnya, masih juga Kekasih Allah itu
bertanya kepada Izrail " Ya Izrail..apakah umatku mengalami sakitnya
sakaratul maut seperti ini ?

Di antara desah nafas yang tersendat Rasulullah menengadah, memohon lagi
kepada Allah " Ya Allah, biarlah aku yang merasakan seluruh kepedihan saat
sakaratul maut ini " Ringankanlah sakaratul maut untuk umatku "
Ringankanlah sakaratul maut untuk umatku, Ringankanlah sakaratul maut
untuk umatku Ya Allah "

Allah segera menjawab pinta dan doa Rasulullah Kekasih-Nya yg gelisah
memikirkan nasib umatnya. " Berilah kabar gembira kepada Kekasih-KU
ya Jibril, bahwa Aku tidak akan menelantarkannya, aku tidak akan menyengsarakannya dan bahkan surga itu diharamkan atas umat-umat yang lain sebelum umatnya memasuki surga-KU "

Mendengar janji Allah
Cahaya mata yang bening itu kemudian pejam tertidur dalam keheningan
dan dalam keabadian, untuk selamanya.....
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raji'un....

_______________________________
Di COPAS dari http://mariadi54.multiply.com/journal/item/5
Dari Majalah AlKisah

dipuisikan oleh Habib M.Assegaf
pada Maulid Nabi di kediaman
Habib Umar bin Ahmad Al - Masyhur.




Adakah cinta makhluk yang melebihi besarnya cinta Rasulullah kepada ummat nya...?
Sungguh agung dan mulia dirimu ya Rasul...
Demi diri yang tiada kuasa tanpa kuasaNya... kami tebus cintamu dengan keringat dan darah kami.


Friday, June 27, 2008

10 Hal yang gw takutin waktu kecil

Kita semua pasti pernah punya hal2 yang kita takutin waktu kecil kan....
kalo yang ini versi gw, dan karena namanya juga masih anak kecil, pastinya ada beberapa hal yang ga realistis...


list ini gue urutin dari yang menakutkan (No. 10), sampai yang paling menakutkan (No. 1)

10. Kecoak...

Sebetulnya awalnya gue cuma jijik sama binatang ini, karena dia bau dan kaki-kakinya di kulit terasa sangat menjijikan, tapi karena banyak orang (dari mulai temen2 sampe sodara) yang suka ngejailin gue dengan kecoa, akhirnya gue trauma, dan selalu mencoba berada di radius 10 meter ketika melihat kecoak...

9. Orang gila..

Kalo yang ini gara-gara banyak orang dewasa yang bilang "awas jangan nakal ya... kalo nakal nanti dikasih ke orang gila kamu... biar diculik..."... ya udah deh, gue jadi takut diculik sama orang gila... kalo sekarang dipikir-pikir lagi, kasian juga yah tuh orang gila, udah stress ampe gila, difitnah lagi....

8. Kolong tempat tidur..

di bayangan gue saat itu, kolong tempat tidur adalah tempat para monster semacam butoijo dan makhluk-makhluk menakutkan lain bersemayam... gue ga pernah berani mendekati tempat itu, kecuali ketika ada orang dewasa di sekitar gw.

7. Gelap..

Kalo yang ini, karena gue anggap gelap adalah kondisi dimana para monster akan muncul..

6. Kuburan dan Mayat Hidup...

ini hal menakutkan standar anak kecil ..... jadi nggak usah dijelasin kenapa gue takut.....

5. Ketinggian...

Konon kabarnya, waktu umur 2 tahun, gue pernah jatuh dari tempat yang tinggi sampe-sampe gue keseleyo, dan nggak bisa ngoceh selama beberapa hari... mungkin kejadian ini bikin gue trauma. akibatnya, kalo ada di tempat yang tinggi, gue selalu gemeteran, dan sedikit pusing... trauma akan ketinggian ini masih nyisa sampe sekarang...

4. Anjing...

ini binatang paling menakutkan yang sering gue temuin di kompleks perumahan gue dulu... awalnya gue biasa aja, tapi satu hari, ada anjing herder yang tingginya seperut gue (waktu itu) menggila di jalan kompleks dan ngejar-ngejar semua orang yang dia liat, termasuk gue... waktu itu, gue lari dalam keputusasaan dan terus berteriak minta tolong... untung aja ada motor yang nabrak tuh anjing, jadi pas sedikit lagi dia mau nomplok gw, tuh anjing jatuh ketabrak motor, dan berlari ke arah yang lain. sejak saat itu gue selalu cari jalan muter kalo ngeliat ada anjing. (jenis apapun, dan dalam ukuran yang bagaimanapun... pokoknya gue ga mau adu cepet sama anjing lagi....)

3. Bapak-bapak tetangga yang galak dan suka nyubit...

Waktu kecil ada babapk-bapak tetangga gue, yang kalo ketemu gue, suka banget ngebentak sambil melotot, dan bahkan nyubit... padahal gue nggak berbuat salah apapun terhadap dia.... kalo ada dia, gue selalu lari, dan kalo jalan pulang lebih suka ambil jalan memutar agar nggak ngelewatin rumah dia... nyokap gue pernah protes sama dia, tapi dia nggak ngaku... lalu karena dia nggak ngaku, dan nyokap gue nggak enak ama dia, advokasi terhadap gue terhenti, dan penderitaan gue pun berlanjut. menurut analisa nyokap gue sih dia tuh gemes..... sial... ternyata buat anak kecil, jadi lucu dan imut itu menyiksa....

2. Dokter gigi...

Hal yang paling menakutkan dari dokter gigi adalah bentuk alat-alatnya yang mirip alat-alat tukang jagal di film2 horor, walaupun ukurannya jauh lebih kecil. dengan menggunakan masker dan sarung tangan... dokter gigi dan alat-alatnya bener2 mirip pembunuh berdarah dingin profesional yang sedang menyamar... kalo lagi sakit gigi, gue ga pernah mau cerita, sampe akhirnya orang tua gue tau sendiri, karena gusi gue mulai bengkak... gue juga selalu melarikan diri kalo dibawa ke dokter gigi... dan karena itu, ortu gue jadi marah, dan nyubitin gue sambil maksa buat ikut ke dokter gigi. saat itu, buat gue lebih baik sakit hati daripada sakit gigi....

1. Bengkong (Dukun Sunat Tradisional)....

kalo yang satu ini, bener2 makhluk paling menakutkan buat anak2 kecil laki-laki yang hidup di masa itu... gue pernah ngeliat temen gue disunat bengkong, dan karena hal itu, gue jadi nggak mau disunat... gue baru mau disunat setelah gue kelas 5 sd, itupun setelah mendapat jaminan dari ortu gw kalo yang nyunat itu dokter, bukan bengkong....

Sebagai ilustrasi, coba bayangin... satu ketika, orang tua kita membujuk kita untuk mau disunat, dengan iming2 makanan enak, mainan, dan uang yang banyak untuk dibeliin mainan... pas hari H, memang awalnya kita dikasih makan enak dan diarak keliling kampung bagai selebritis... tapi setelah itu, kita disuruh duduk di sebuah kursi penyiksaan, dengan 4 orang memegang erat kedua tangan dan kedua kaki kita, plus satu orang berwajah sadis dihadapan kita sebagai algojo (sakit hati nggak sih loe... diajak bersenang-senang cuma untuk disiksa...). kemudian sarung yang kita pakai diangkat, dan kemudian si bengkong mulai memasang alat2 nya (menjepit bagian kulit yang akan dipotong dengan bambu)... biasanya ketika sampai tahap ini, anak kecil mulai gelisah... sambil sang bengkong mempersiapkan alatnya, ayah kita akan mengajak kita berbicara (biar kita santai... biasanya akhir pembicaraan akan ditutup dengan : " eh liat tuh ada cicak diatas") ... sejurus kemudian, sang bengkong pun melakukan aksi sadisnya dengan eksekusi sekali tebas....BLAS.... CROT.....TANPA OBAT BIUS..... otomatis si anak kecil bakalan kelojotan dong.... udah gitu... masyarakat yang menonton saat itu kaya komunitas tentara nazi... mereka bertepuk tangan melihat penderitaan kita... anak kecil yang lemah dan butuh pertolongan... satu-satu nya penebus dosa si bengkong cuma merendam "hasil karyanya" dengan air kelapa, katanya sih bisa ngilangin rasa sakit, tapi konon kabarnya ... nggak ngaruh... (heh... ngilangin rasa sakit, apa lagi mau bikin kolek pisang mbah bengkong....???)... penderitaan nggak berhenti sampai disitu... setelah itu, setiap harinya kita akan dipajang di rumah, dan akan ada tetangga atau sodara yang menjenguk sambil numpang lihat pameran "Hasil Karya Mbah Bengkong"... komentar para tamu yang liat pameran biasanya standar : "eh udah ganteng sekarang...".......

Nah... kebayang nggak sih men... bagian tubuh loe diamputasi tanpa obat bius, dihadapan orang banyak lagi.... udah sakit... harga diri terinjak-injak pula... kalo gue sih, pasti bakalan sakit hati....

Thursday, June 19, 2008

Dunia itu bulat JENDERAL!!!!!

Adalah sebuah ketentuan bahwa setiap grup abelian adalah komutatif, dan adalah jelas bahwa setiap subgrup dari grup abelian adalah normal. namun sayangnya, fakta tentang dunia tidak sesimple teori matematika tersebut. kenyataannya dunia itu sengaja dibentuk seperti bola. tidak ada satupun manusia di dunia yang dapat memastikan sebuah tempat sebagai sisi paling barat bola dunia. yang ada hanya kesepakatan tentang titik awal dimulainya waktu dalam satu hari, atau kesepakatan peletakan sebuah tempat dalam peta.

Albert Einstein pernah berceloteh bahwa ada pandangan relative mengenai perjalanan seseorang dalam sebuah kereta yang melaju. Bagi pengemis yang menengadahkan tangan dan mengiba di pinggir stasiun, kereta dan orang2 yang berada di dalamnya bergerak menjauhinya, namun bagi mereka yang berada di dalam kereta, pengemis dan seluruh stasiun lah yang berjalan menjauh. mungkin teori relativitas ini lah yang lebih cocok untuk dijadikan acuan melihat sebuah masalah yang terjadi di dunia sedemikian sehingga tidak ada konflik ketika berbicara mengenai barat dan timur bola dunia. atau ketika berbicara mengenai interpretasi sebuah kalimat dalam bahasa hukum yang diterjemahkan dari kitab hukum orang belanda.

Mungkin teori ini pula yang bisa digunakan untuk menjelaskan mengapa partai-partai politik itu berseteru, padahal mereka konon punya tujuan yang sama, yaitu menjayakan Indonesia raya. Bisa jadi teori inilah yang ada ditengah-tengah perdebatan para pakar ekonomi tentang kenaikan harga BBM. Apakah mungkin, teori ini menjadi hal yang berada dalam titik buta dua kelompok yang berseteru tentang sesat atau tidaknya sebuah aliran keagamaan. Hmmmm...... Mungkin tidak ada salahnya jika interpretasi dari teori ini dijadikan semacam penghibur lara ketika ada seorang pemimpin yang lupa akan janji politiknya, atau ketika ada seorang hakim yang dipenjara karena tersangkut kasus hukum, atau ketika ada guru yang berjalan meninggalkan teori kuliahnya sendiri, atau ketika seorang teman berbalik menjadi lawan, ketika sahabat karib mengumbar aib sahabatnya, ketika ada kawan mempermainkan hati teman dekatnya, atau ketika ada seorang perempuan yang pergi meninggalkan pasangannya untuk bersama orang lain, atau ketika ada...... well... hal semacamnya lah... maksudku... mungkin kebenaran atau kebaikan juga berlaku relative terhadap waktu.....jadi tidak perlu kecewa atau sakit hati jika ada hal lain yang terjadi di waktu yang berbeda

Tapi... benarkah demikian... apa iya teori relativitas ini bisa berlaku umum...? lalu bagaimana dengan teori-teori matematika dan fisika lain.... tidakkah kebenaran mereka bersifat absolut... Hmmm... jika kebenaran dan kebaikan itu relative.... untuk apa kita definisikan kata-kata tersebut... maksudku... dengan relativitas, kata-kata tersebut menjadi meaningless...

Kereta boleh saja meninggalkan stasiun (atau stasiun meninggalkan kereta), tapi pengemis yang sedari tadi duduk lemas di pinggir rel tetap mutlak membutuhkan makanan, bukan hanya untuk dia, tapi untuk keluarganya. sang kekasih tetap akan sakit hati jika dikhianati, sahabat karib pasti akan kehilangan kepercayaan pada kawan yang kini menjadi lawannya, sang guru akan kehilangan integritas, dan sang pemimpin dicaci rakyatnya.

Tak perlulah einstein bangkit dari kubur untuk membuat teori sandingan relativitas, nyatanya memang teori kepastian itu ada.... kebenaran dan kebaikan absolut itu tercecer di jalan-jalan kota ini, menunggu untuk dipungut dan dikembalikan ke tempat yang seharusnya. hanya saja rupanya, manusia lebih senang untuk memilih nilai kebenaran palsu yang menyenangkan.

Yup... Dunia itu memang bulat Jenderal....kita bisa sesuka hati memilih label timur atau barat dari tanah yang kita pijak.

Monday, June 02, 2008

Panggung Sandiwara

Dunia ini panggung sandiwara 
ceritanya mudah berubah
kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani

setiap kita dapat satu peranan
yang harus kita mainkan
ada peran wajar dan ada peran berpura-pura

mengapa kita bersandiwara
mengapa kita bersandiwara

peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak
peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
dunia ini penuh peranan
dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

mengapa kita bersandiwara
mengapa kita bersandiwara


-----------------------Ahmad Albaar.


sepakat, dunia memang panggung penuh peranan,
seperti panggung sandiwara..
tapi itu tidak berarti kita boleh hidup dengan
kepura-puraan kan...?

Thursday, April 10, 2008

Pemuda yang dirahmati Allah

Ternyata selama ini aku masih menjadi pemuda yang dirahmati Allah, semua keraguan, kebimbangan, dan penderitaan kemarin hanyalah cara Allah untuk menjauhkan ku dari kesalahan dan kehancuran.

Ternyata Allah masih menghendaki aku untuk terhindar dari keburukan, dan mendapatkan yang terbaik

Dan tidak pantaslah bagi dunia ini menghinakanku... karena kini aku mulia dengan CintaMu....

Sungguh, Maha Cerdas Allah dengan segala KehendakNya.

Wednesday, April 09, 2008

Teruntuk Bidadari Hatiku

Assalamu’alaikum W.R. W.B.

Kepada yang tersayang, bidadari syurgaku yang mulia

Wahai dirimu yang telah lama kutunggu, bagaimanakah khabarmu, dan bagaimana pula khabar imanmu…? Aku disini masih menengadah ke langit, mengintip sedikit celah dipintunya, dan berharap bisa mencuri pandang keelokkan wajahmu barang sekejap.

Wahai bidadari hatiku, aku mungkin belum pernah mengenalmu, belum pernah saling bertemu, apalagi tahu siapa namamu. Aku hanya tahu, bahwa kau ada dan tercipta untukku.

Dari khabar yang kudengar, kau adalah bunga paling merekah di taman syurga, keindahanmu melengkapi kelembutan sinar sang surya di langit kahyangan. katanya kau terus memancarkan harum semerbak, yang menenangkan seisi taman, hingga kesturi pun menaruh iri padamu. Wahai kau sang penyejuk Qolbu, aku sungguh merindukanmu.

Every night I pray I'll have you here someday
I'll count the stars tonight and hope with all my might
And when I close my eyes
You'll be right by my side
If I could only have one wish
You'd be the girl whose lips I'd kiss
All my only dreams

Every waking hour it seems
I only have you in my dreams
So every night I'll pray I'll have you here one day
I'll count the stars tonight and hope with all my might
And when I close my eyes
You'll be right by my side
If I could have just one request
Stay with me girl I confess
All my only dreams

Dalam kesyahduan sepertiga malam, aku mengadu pada Dia yang Maha Menyatukan Hati… aku tersungkur dan bertumpu pada kedua lutut lemahku, mengalunkan nada-nada penuh rindu, dan memohon perkenanNya untuk segera mempertemukanku denganmu. Aku tahu, satu ketika, kau akan datang untuk menyempurnakan rusuk-rusukku, menegakkan tiap langkahku, dan menggenapkan dienku.

Saat itu, tak akan lagi ada sepi dihatiku, karena tawa dan tausiyahmu, akan mengalunkan melodi-melodi cinta. Hatiku tak lagi hanya berwarna biru, karena kau akan menyuburkan taman di sudut-sudutnya, membuatnya meriah dan penuh warna.

Wahai kekasih jiwaku, tengoklah ke kaki bumi, dan kau akan menemukanku menantimu disana. Dan jika satu waktu, Sang Maha Penyatu Rindu mengizinkanmu untuk turun ke bumi dan mendampingiku, akan kuhamparkan permadani merah untuk menyambutmu, dan kutaburi dasar-dasarnya dengan mawar merah dan putih. Permadani itu akan mengantarmu menuju singgasana cinta di istana hatiku, yang telah lama kusiapkan khusus untukmu. Bersama, kita akan bangun kerajaan cinta, dengan cintaNya. Sungguh akan kujaga dan kutata kerajaan itu sehingga ia akan mengingatkanmu pada syurga, dan sejenak akan mengobati kerinduanmu pada JannahNya.

Aku ingin engkau slalu
Hadir dan temani aku
Disetiap langkah
Yang meyakiniku
Kau tercipta untukku

Meski waktu akan mampu
Memanggil seluruh ragaku
Ku ingin kau tau
Kuslalu milikmu
Yang mencintaimu

Sepanjang hidupku


Istriku, aku mencintaimu karena Allah, dan aku tahu kaupun akan mencintaiku dengan segenap hati, jiwa dan ragamu karena diriNya.

Dari aku yang menunggumu, mengagumimu dan selalu mencintaimu.

Wassalamu’alaikum W.R. W.B.

Kehinaan berbalas Kemuliaan

Ternyata manusia itu benar-benar bodoh, banyak rezeki terhampar, dan nikmat terbentang, tapi mereka malah berpaling meraih kerugian, dan kehinaan. Mereka berdalih bahwa mereka telah khilaf dan tertawan tipu daya dunia, tapi sesungguhnya mereka tak bisa pungkiri, bahwa jutaan petunjuk Allah selalu tersaji kehadapan mereka. Dunia hanya menjadi kambing hitam. Mereka pun menghempaskan kasih sayang Rabb nya ke belakang, seolah2 kasih sayang itu tak pernah berarti. Seolah-olah kasih sayang itu takkan bisa membahagiakan mereka. Tak lupa mereka khianati janjinya pada Rabbnya. Mereka bahkan mempermainkan kasih sayang Allah, dengan selalu menghadirkan maksiat setelah taubat. Sungguh pantaslah manusia itu terbakar dalam adzabNya.

Itulah hal yang terjadi padaku, bertahun lamanya aku berpaling dari Rabb-ku, aku hanya menyapaNya dalam sholatku, itu pun hanya sekelebatan, dan sekedar formalitas, pengguguran kewajiban. Aku pernah menganggap sesuatu itu benar, dan aku begitu merasa yakin padanya. Aku bahkan berani memastikan bahwa hal itu akan membawa kebahagiaan abadi untukku. Aku korbankan segenap jiwa ragaku untuknya, aku memperjuangkannya, lebih dari tentara badar mempertahankan kemuliaannya. Dalam pada itu, tak sedikitpun aku berdiskusi dengan Rabbku, aku begitu yakin, dan aku begitu sombong.

Yang terjadi kemudian adalah jalanku memperjuangkan hal yang kuanggap benar itu, ternyata begitu terjal, penuh kerikil, tajam, berduri, dan seolah tanpa ujung. Walau terkadang ada fatamorgana yang datang mengibur. Kuperas darah dan keringatku untuk menggapainya, namun puncak bukit penantian itu tak kunjung kucapai. Hingga aku mulai putus asa, dan aku mulai menghalalkan segala cara. Tak lagi kupedulikan kehormatanku, tak lagi tersisa kemuliaan dalam hatiku. Aku tak peduli, yang ku pedulikan, adalah bahwa aku harus selalu benar dan menang. Lagi2 kesombongan menyeruak meracuniku.

Sia-sia…. Pengorbananku semua ternyata sia-sia…. Puncak bukit penantian itu ternyata terletak di alam khayal… aku lemas, aku terluka, aku hancur…. Tak ada lagi yang berarti dalam hidupku.. hari demi hari kujelang tanpa makna, hanya penantian menuju kesia-siaan. Kadang kala aku protes padaNya…. Aku tak paham maksudNya. Lain waktu aku berburuk sangka padaNya dengan menyimpulkan kegagalan ini sebagai sebuah hukuman… aku berada di lembah terdangkal kehinaan dunia.

Namun Allah, Dialah Dzat Yang Maha Pengasih, Dia begitu Agung, Dia begitu mulia, bahkan disaat diriku berlaku kurang ajar padaNya, Dia tersenyum padaku dan memberikan uluran tangan. Disaat aku terus menghindar dariNya, dia menghampiriku dan memberikan cahayaNya. Kilau cahaya keAgungan Allah lah yang kemudian meruntuhkan kesombonganku. Sinarnya menerangi hal yang mati-matian kuperjuangkan itu, dan dengan kehendakNya, ia menunjukkan bahwa hal yang kuanggap baik dan benar itu, tak lain merupakan pilihan terburuk dalam hidupku. Dan nikmatMu mana lagikah yang telah kudustakan…..

Allah, keagunganMu, telah mengangkatku dari lembah kehinaan menuju tangga kemuliaan. Ingin rasanya kuhitung tiap jengkal langkahku memperjuangkan hal itu, dan kutebus dengan banyak untaian cinta yang kan kupersembahkan untukMu. Demi diri yang selalu berada dalam genggamanMu, tak lagi ingin aku berjarak dariMu. Allah, mohon perkenankan aku untuk memuliakan cintaMu dalam tiap hembus nafasku, atau sudilah kiranya ENGKAU menyimpulkan hidupku dalam ridho-Mu. Dan aku akan menjadi hamba paling berbahagia dengan pancaran teduh wajah rasulMu, dan dalam belai mesra dekapanMu.

Allah aku sungguh mencintaiMu….

Monday, March 10, 2008

Tuah Ayat-ayat Cinta

Film yang ditunggu-tunggu itu telah dirilis, dan walaupun menuai banyak kritik dan ejekan sebelumnya, film itu kemudian sukses menjadi salah satu film terlaris Indonesia yang pernah dibuat. sebagian dari mereka yang sebelum launching film ini banyak mengejek dan meragukan, akhirnya justru memberikan penilaian positif, dan permohonan maaf. bukan hanya itu, kesuksesan film ini tidak hanya terjadi di dunia materi, tetapi juga dalam dunia spirituil. banyak sekali penonton film ini yang bercucuran air mata karena hikmah yang tersirat maupun tersurat dalam film tersebut... banyak juga yang kemudian penasaran untuk membeli novelnya, dan mendapatkan nilai indah berislam yang tertuang di novel tersebut. gelaran diskusi pun banyak tersaji di sudut-sudut negeri, film ini berhasil memicu masyarakat untuk bertanya dan menggali lebih jauh tentang beberapa ajaran islam yang masih asing di telinga anak bangsa. hal yang sangat indah tentunya...

Manfaat ini pun gw rasakan sendiri, keluarga gw (ortu dan adik2) menjadi tau lebih banyak tentang nilai2 islam, dan memudahkan gw untuk memasukkan banyak lagi nilai Islam yang lain untuk bersanding dengan keharmonisan keluarga. tapi untuk sementara, gw dan keluarga baru bisa nonton bajakannya (berhubung keluarga gw agak males nonton di bioskop, mohon maaf nih mas hanung, tapi saya yakin, pahala yang mengalir ke tabungan akhirat mas hanung tetap akan bertambah). gw berharap, semoga ke depan Allah berkenan mengizinkan lagi hambanya untuk dapat berdakwah lewat karya seni semacam ini. Amiii...n

Tuesday, February 19, 2008

Ayat - Ayat Cinta

Akhir-akhir ini, di milis "keluarga" banyak beredar diskusi tentang Film Ayat-ayat cinta.... umumnya anggota milis ini merasa kecewa dengan filmya, dari mulai cerita, tokoh, sampai akting para tokoh. Memang untuk mereka yang sudah membaca novel nya terlebih dulu, film nya jadi mengecewakan, karena banyak sekali nilai2 yang termuat dalam novel, tereduksi drastis di film (rasanya karena alasan komersil). kalo di liat dari produser, sutradara dan pasar, hal ini wajar. produser non muslim, dan sutradara nya bukan orang yang memahami lebih jauh tentang syariah.... selain itu, pasar film ini (orang-orang Indonesia) juga sebagian besar adalah orang-orang yang boleh dibilang sedikit asing dengan nilai-nilai yang termuat di novel... jadi cukup realistis kalo ceritanya dirubah (disesuaikan dengan pasar)

Pertama kali menonton film ini pun gw merasa amat kecewa...... filmnya sangat jauh dari khayalan gw...... tapi, kemudian gw berfikir dan bertanya dalam hati : "seandainya novel best seller ayat2 cinta tidak pernah diterbitkan sebagai sebuah buku, dan seandainya salman aresto, sang penulis skenario, murni menulis skenario ini tanpa diilhami dari ceritanya kang abik, andai film ini berdiri sendiri, tanpa didahului oleh sebuah novel best seller, apakah gw juga akan kecewa dengan film nya...?". pertanyaan ini membuat gw penasaran, lalu karena itu, gw coba tonton film ini sekali lagi, dengan tidak mencoba untuk membanding2 kan cerita di film dengan yang ada di novelnya.... hasilnya.... gw cukup tergugah dengan beberapa nilai yang dipasangkan di beberapa adegan, dan secara umum, film ini membuat gw terkesan.

Buat gw, film ayat-ayat cinta ini adalah film layar lebar pertama Indonesia yang memperkenalkan nilai nilai islam yang hingga saat ini masih asing bagi sebagian besar warga Indonesia. Nilai seperti seorang muslim dan muslimah yang non muhrim tidak boleh besentuhan, tidak ada pacaran dalam islam, taaruf, poligami, dll, yang walaupun digambarkan secara singkat dan dalam porsi minimal, tapi cukup untuk mengantarkan penontonnya ke sebuah wawasan yang lebih mendalam tentang islam. ada harapan bahwa seorang yang menyaksikan film ini akan bertanya2 tentang nilai2 yang digambarkan dalam film tsb, dan kemudian mencari tahu tentang kebenarannya. dari sini terbukalah peluang seseorang mengenal islam lebih jauh.

Lebih jauh, menurut gw, film ini pun bisa dijadikan modal bagi para dai untuk berdakwah... setidaknya diskusi tentang film ini dengan para mad'u bisa dijadikan obrolan pembuka untuk mengawali sharing nilai yang lebih dalam.

Tentang kualitas akting pemain dan pengambilan gambar, gw ga mau sok tahu untuk berkomentar, karena gw nggak berkompeten dalam hal ini. buat gw, hanung yang sudah sering mendapatkan penghargaan, tentu akan berjuang keras untuk membuktikan kualitasnya, termasuk dalam penentuan lakon, penggambaran karakter dan pengambilan gambar.

Wednesday, February 13, 2008

Catatan dari Banten (Bagian 5 - end)

(yo...yo..yo.... tunggu dulu, sebelum baca post ini, baca dulu post sebelumnya : Bagian 1, 2, 3 dan 4, biar seru ...okeh... )


Gw pengen minta tolong sama temen2 gw, tapi kalo gw minta tolong sama tuh para buaya, gw pasti diselametin, tapi setelah itu, mereka pasti bakal ngeledek ledek gw sampe puas…..hidup gw akan dihinakan…. nggak deh …. Hidup mulia atau mati syahid…..Gw sendiri aja nyelametin diri, gw ikutin petunjuk penjaga pantai : stay calm… tetap berada di atas papan seluncur, dan biarkan ombak ngebawa gw ke pinggir, lagian gw yakin posisi gw masih belum jauh dari tempat yang bisa dipijak, satu kali ngikutin ombak, insyaAllah gw selamet.…

Ombak pertama datang… here we go…. Ole….. sial…. Nih ombak malah ngebawa gw makin menjauh dari pantai… okeh, gw ga mau panik, gw tunggu ombak selanjutnya… yah… ombak kedua datang…. Hup… Ole……. Damn…. Gagal lagi, gw makin menjauh…… oh my God… gimana nih…… gw makin ketengah…… gw tau… ini pasti gara-gara kaki gw berada di dalam air, so arus bawah terus narik gw ke tengah……. okeh, ga perlu banyak cingcong, gw coba buktiin teori gw… ombak ketiga… oh God… kali ini lebih gede dari dua sebelumnya…. Cuma ada dua kemungkinan hasil dari ombak ini, gw selamet ke pinggir, atau ketarik lagi ketengah… (YAH IYA LAH……… yang nulis kayanya dodol ye… cocok tuh jadi presiden U.S and A). Kalo gw ketarik ke tengah lagi, dengan terpaksa gw bakal (sekali lagi dengan sangat terpaksa)minta monster-monster itu buat nolongin gw…. Makan tuh gengsi… gw masih pengen kawin…..

Gw angkat kaki gw sampai keseluruhan badan gw membentuk formasi pesawat terbang, dan ketika gw mendekat ke puncak ombak, gw kayuh tangan gw sekuat mungkin…… Ole…… yihaaaa… kali ini bener-bener ole… berhasil, gw kebawa ke pinggir….. phew…. Sand at last….. hahahahaha…. Selamet deh gw…. Bisa kawin lagi deh… dan yang terpenting, gw terhindar dari hinaan….. ya… terhindar dari hinaan (ingat……slogan gw, hidup mulia, atau mati syahid….).

Gw langsung berdiri, dan berusaha menjauh dari air, dengan sedikit gemeter, gw berjalan mendekati fajar, ucon, dan usep… lalu gw bujuk mereka untuk duduk dulu, alasannya, untuk kembali menemani TA dan budi yang terlihat masih trauma.. (padahal mah… gw nya yang deg…deg plus…..hehehehee….). kami un kembali duduk, tapi, sekali lagi, tidak untuk waktu yang lama….. kami kembali mencari ombak, dan kali ini, gw yang berinisiatif mengajak mereka pindah tempat, ke tempat yang lebih banyak orangnya… asumsi gw, tempat itu relative aman (karena kalo nggak, kenapa mereka banyak berenang disitu…). Sialnya, begitu sampai di tempat yang dituju, mas-mas berambut gimbal-gimbal bau, yang pake baju bertuliskan “Life Guard” menyerukan kepada seluruh pengunjung pantai untuk segera mendarat, karena pantai sudah mulai sangat tidak aman…. Kecele deh kite…..

Setelah puas foto-foto, kami segera beranjak meninggalkan pantai. Kami resmi menjadi cowok-cowok macho yang berhasil menaklukan laut….

Dari carita, kami nggak langsung pulang…. Kami bergerak menuju rumah Iim Silaturahim di Pandeglang, waktunya tempuhnya dari Carita kira-kira 1 Jam. Fajar, Gianto dan dukun Usep sudah pernah berkunjung ke rumah iim sebelumnya, jadi kami nggak terlalu kesulitan mencari rumahnya. Rumah iim terletak cukup jauh dari pusat peradaban kota pandeglang, letaknya sedikit di pelosok. Kalo pulang dari depok, biasanya iim minta dijemput oleh salah seorang keluarganya, di tempat angkot terakhir kali bisa dijangkau… atau, kalo masih agak sore, dia naik ojek. Hamparan sawah, jalan tanah yang becek, serta lubang besar menemani perjalanan kami menuju rumahnya. Kalo kami bingung untuk memilih arah jalan yang benar, kami tinggal Tanya ke penduduk sekitar… FYI, Iim cukup terkenal di daerah ini, secoro, dia adalah satu dari 2 orang di kecamatan itu yang masuk UI dan jadi sarjana….

Akhirnya kami tiba di rumah iim. Gw yang pertama masuk, dan langsung minta dianter iim ke kamar mandi… keseleb pipit men…. Waktu sampai dapur gw berpapasan dengan ibunya iim, yang sedang memasak sesuatu, gw pun mengucap salam, dan sungkem khas ikhwan (ke dua telapak tangan ditumpuk, dan di taruh di depan dada, lalu badan dibungkukan). Setelah sungkem, gw sempat melihat ibunya iim mengusap air mata… tadinya gw pikir itu air mata turun karena si ibu lagi motong bawang, tapi setelah gw perhatiin lagi, yang di goreng sama tuh ibu cuma rangginang… so… ternyata itu adalah air mata haru… hmm… kenapa terharu ya….? Mungkin si ibu terharu ngeliat tampang soleh gw dan melihat ada harapan si iim sembuh dari “penyakit” nya…. Well okey, analisa narsis…. Yang lebih tepat mungkin si ibu terharu dengan latar belakang UI kita yang itu juga tersemat di profile anaknya, mungkin beliau terkenang perjuangan Iim yang tidak bisa di bilang ringan untuk sampai menuntaskan pendidikan di jenjang S1(yang sangat-sangat jarang terjadi pada pemuda di kampungnya) di Universitas bergengsi pula…… Iim, si anak sunda asli (namanya aja sunda banget : Iim Abdurochim, sangat sangat sesuai pola penamaan sunda : Tettet Dungdungtet), berasal dari pedalaman pandeglang, kini menatap sukses sebagai seorang calon ekonom UI…. Ibu manapun pasti terharu….

Setelah makan malem, kami pamit dan kembali menuj rumah gw di kasemen. Fajar dan Ucon turun di tengah jalan menuju rumahnya masing-masing. Menyusul kemudian Dayat dan Gianto yang nekad balik ke depok tengah malem (diketahui kemudian bahwa dua anak ini nungguin mobil ampe 2 jam di pinggir jalan, dan baru tiba di depok pas subuh…… keciaaaan deh loh….). sementara TA, dan budi menginap di rumah gw dan baru balik besok paginya bareng gw, dengan menumpang bokap gw yang kebetulan ada urusan di Jakarta.

Well.. that’s all our story folks…. Masih akan ada kisah petualangan lain selanjutnya.. so… nantikan saja….

Next destination… : Jawa Tengah… coming up on march…

“Travelling ----- it leaves you speechless, then turns you into a storyteller”

Ibn Batuta

Catatan dari Banten (Bagian 4)

Selesai sholat dzuhur (yang di jamak dengan sholat ashar), kami berniat untuk berangkat ke carita, dan memuaskan hasrat kami untuk berenang di pantai berpasir (yang ga ditemui di pulau tunda). Iim, Arbi dan Inna mengundurkan diri dari perjalanan ini karena masih belum pulih dari Boot lag… mereka pun kembali ke rumah masing2. Perjalanan ke carita ditempuh dalam waktu 2 jam dari rumah gw.. kami memilih pantai di sebelah Lippo Carita untuk kami singgahi, karena pantainya bagus, dan tidak berkarang, ombaknya pun mengasyikkan…. (well, pasti ada alasan tertentu yang bagus lah untuk Lippo mendirikan cottage disana). Setibanya di sana, ternyata angin sangat kencang, plus diiringi hujan. Dapat dibayangkan ombaknya pun pasti menggila…. Yang lebih mengerikan lagi, tidak ada pengunjung yang ada disana sore itu, padahal hari itu adalah hari sabtu (pasti karena suatu alasan).

Setelah memarkir mobil, fajar menanyakan keamanan pantai sore itu pada si penjaga pantai. Yaa…. karena dia bertanya pada si penjaga pantai yang akan menerima uang masuk Rp. 15 ribu/rombongan dari kami kalau kami jadi berenang, tentu saja jawabannya adalah : ya.. aman… tambahan lagi si penjaga pantai beralasan, sore itu para pengunjung sudah pada pulang semua, itu sebabnya pantai sepi…..(menurut gw alasan ini ga masuk akal karena sabtu sore hingga maghrib adalah prime time di carita). Jujur aja gw merasa pantai saat itu sedang tidak aman, ombaknya gede-gede, dan pasti arus bawahnya nampol banget…. Tapi…. Hmmmm… jalan sejauh ini…. Cuma untuk pulang lagi…. Nggak deh…. Lagian kemaren kami juga udah menentang maut koq dengan nyebrang laut di tengah angin kencang… nyoba sekali lagi ga masalah lah….anggap aja bonus yang kemaren…. HUAJARRRR BLEH….

Dan kami pun menerjang ombak dengan badan kami. Di pinggir pantai itu, kami berlagak seperti soekarno yang berteriak lantang ke pada ombak “ini dadaku… mana dadamu…”. (dodol… mana lah mungkin ombak punya dada… yang nulis sakit nih…). Untuk menambah kesenangan, masing-masing kami menyewa papan seluncur dada seharga 5000. Ketika ombak hendak menerjang, kami balikkan badan kami, lalu melompat ke atas papan seluncur dada, memberikan ia hentakkan yang cukup untuk membawa kami menuruni ombak dan meluncur hingga ke pinggir pantai… yippie…. Semakin tinggi ombak yang datang, semakin girang hati kami dan semakin meledak teriakkan petualang kami… Yiiiiiii….haaaaaaa…….Sebetulnya gw masih merasa cemas dengan kondisi cuaca saat itu, tapi menunggangi ombak lebih menyita perhatian gw…. Well, ternyata cukup menyenangkan sekali-kali bermain dengan bahaya….

Kami semakin menggila, hingga sesekali kami memberanikan diri ke tengah untuk mendapat tunggangan ombak yang lebih besar. Setiap kali kami ke tengah, penjaga pantai selalu berteriak memperingatkan kami untuk kembali ke pinggir. Kami patuh, tapi tidak untuk waktu yang lama…. Usep, fajar dan ucon adalah yang paling lincah mencari ombak, mereka diuntungkan dengan status mereka sebagai penduduk banten, tentunya mereka bisa merasa lebih akrab dengan ombak sekitar, yang juga makhluk banten..(apaaan sih…. Statement nya ga meaning…) Dayat the crocoday pun tak kalah semangat membedah tepi laut… mungkin ia berharap bertemu Nyi Loro Kidul disana… sebagai seorang muslim, dayat percaya bahwa semua makhluk laut itu halal…. (……? FYI: pernyataan ini bebas konteks)

Ombak semakin menggila, dan terus menerjang kami dengan kekuatannya…. Saat itu air laut adalah agen ganda dari keselamatan dan bahaya. sisi atas air laut yang berupa ombak terus berusaha mendorong kami ke pinggir dan menjauhkan kami dari bahaya, sementara sisi bawah air laut, yaitu arus bawah menarik kami ke tengah laut, dengan tarikan yang bahkan lebih kuat dari ombak. Lebih dari itu, kombinasi ombak dan arus bawah, telah menyiapkan jebakan untuk siapa saja yang berenang saat itu, dengan menciptakan palung (cekungan)baru yang tak jauh dari bibir pantai. But then again, we still enjoyed the time…. Kami terus menggoda bahaya.

Gw masih sibuk mencari ombak dan meluncur menuju pantai saat gw dengar suara salah seorang penjaga pantai yang terdengar lebih keras dengan bantuan TOA. Gw tetap mencari ombak dan ga terlalu menggubris suara itu, sampai akhirnya gw sadar, semua penjaga pantai turun ke pinggir pantai dan menatap cemas ke lautan, sebagian dari mereka bahkan berlari menerjang ombak dengan membawa peralatan penunjang keselamatan…. .wow..wow…wow… sesuatu yang ga beres pasti telah terjadi…. Gw langsung berdiri dan melihat ke arah lautan… Oh my God…. Semua temen gw terbawa arus ke tengah, kecuali usep yang baru turun dari tunggangan ombaknya di pinggir pantai… ini adalah saat dimana bahaya membalas ejekan kami dani mengucapkan “no more Mr. Nice guy…. jerk….”

Nampak dari kejauhan bahwa kaki mereka seperti sudah tidak bisa lagi menginjak pasir….ada palung disana.. Gianto, dayat dan ucon Nampak mengelilingi budi, yang ternyata baru mereka tarik sedikit ke pinggir, dan menjauhi daerah berbahaya, tangan mereka mengacung-acung, meminta tambahan bantuan penjaga pantai untuk menyelamatkan fajar dan TA. Mata gw lalu berpindah ke TA dan fajar yang memang berdekatan, fajar terlihat cukup tenang untuk tetap berada di atas papan seluncurnya dan menanti ombak untuk membawanya ke pinggir, dia terlihat terus berteriak kepada TA dan mengatakan sesuatu… sementara TA… oh no…. dia tampak lemas dan sudah terlepas dari papan seluncurnya…. Ternyata TA panik ketika kakinya tidak lagi bisa menggapai pasir dibawah dan badannya terus terbawa ke tengah… dia melepas papan seluncurnya dan berusaha berenang ke pinggir, tapi tidak bisa karena arus balik sangat kuat, hingga akhirnya ia lemas, dan desperately meminta pertolongan ke fajar.

Gw menatap tegang dari jauh, berharap si penjaga pantai segera mencapai TA dan mendorongnya ke pantai, sehingga ia bisa selamat (nggak segitu tegangnya sih…sekelebat gw sempat terpikir untuk mengambil kamera TA di mobil dan mengabadikan moment ini… jarang-jarang kita dapet moment kudanil kelelep di laut… lumayan kan bisa di jual ke National Geographic… heheheee… silly thougt….. Peace TA….). dalam sekejap, si penjaga pantai berhasil menaikkan TA ke atas papan seluncurnya dan mendorong dia ke pantai, sambil menitipkan pesan untuk tetap berada di atas papan seluncur dan menunggu ombak membawanya ke pinggir.. Phew…. Akhirnya mereka semua selamat… Officially, Cuma TA dan Budi yang nyaris tenggelam, yang lainnya cukup mahir mengelabui bahaya ombak.

TA dan Budi terduduk lemas di atas pasir pantai, setelah kehabisan energy berjuang melawan ombak. Mereka tampak trauma dan belum berani menyentuh air laut. Kami kemudian berusaha mengajak mereka bicara dan sedikit menenangkan. Dan setelah mereka tampak tenang, kami kembali tertantang untuk sekali lagi menantang ombak. Kami tinggalkan TA dan budi di pinggir pantai dan kembali mencari ombak, kali ini di tempat yang berbeda… harapannya, kami tidak menjumpai palung seperti di tempat sebelumnya… yi..haaa… kami kembali bermain ombak. Kali ini tidak berusaha ke tengah… kapok… minimal untuk hari ini.

Gw ga mau ketinggalan, gw tetep liar mencari ombak yang tinggi, yang bisa membawa gw ke pinggir… dapat satu ombak, gw cari ombak lain yang lebih tinggi… sampai tiba – tiba… o..ow… gw kena kutukan laut… badan gw jadi lebih pendek, kaki gw ga bisa menjangkau pasir di bawah, padahal ini masih di pinggir… sial, ini pasti gara-gara gw make baju olimpiade UI yang ada gambar bebeknya..… but… oh.. no… ini bukan kutukan, gw di palung… crap……

Catatan dari Banten (Bagian 3)

Karena tidak membawa perlengkapan renang, dan karena cukup waras untuk tidak berenang bersama para buaya, inna hanya menikmati pemandangan dari pinggir pantai. Iim si mungil bersikap baik hati dengan menemani inna di pinggir pantai. Gw sempat berenang beberapa kali dan menikmati pemandangan bawah laut secara langsung, tapi ga begitu lama, karena di otak gw masih terbayang film dokumenter Planet Earth nya BBC tentang Shallow Seas…. Di film itu disebutkan bahwa laut dangkal adalah taman bermain buat ikan kecil, mereka banyak berkumpul disana, dan itu berarti adalah surga buat ikan yang lebih besar untuk menjalankan peran mereka sebagai predator…. Termasuk diantaranya HIU….. Hiiiii… HIUUU…. Jujur aja, gw suka ngeliat kegagahan hiu di TV, tapi gw ga mau bertatap muka secara langsung dengan monster itu…. Hiiii….. mukanya jelek, mulutnya monyong, giginya tonggos….(awas.. yang ngetawain gw dan bilang gw penakut… gw jitak….). Ngeliat pemandangan bawah laut dalam beberapa menit cukup membuat gw puas, dan setelah itu gw konsentrasi mengawasi perairan, kalau-kalau tuh monster tonggos muncul… kumpulan ikan kecil, dan darah temen2 gw jelas bakal memancing hiu untuk datang. As we know, hiu sangat sensitive terhadap darah, se sensitive penglihatan crocoday terhadap bibit unggul dan luna maya….. (awas…yang bilang gw parno gw selepet….). Tapi untunglah kekhawatiran gw ga terjadi (ini ga membuktikan gw parno loh ya…. Ingat loh… selepetan gw maut….), dan akhirnya kami semua kembali ke rumah teh romlah dengan selamat dan membawa foto2 syur….

Karena menghormati teh romlah yang mengkhawatirkan kami jika jadi mendirikan tenda di pantai barat dalam cuaca seperti ini, kami akhirnya membatalkan rencana kami nge camp di pinggir pantai. Malam itu kami habiskan waktu dengan bercanda, dan makan-makan…. Hidangan yang kami santap saat itu cukup special : ikan kembung hasil tangkapan mang udin… dan ayam bakar racikan teh romlah… rasanya mantap men… apalagi kalo di tambah sambal kecap dan sambal buatan teh romlah uhh… maknyus… plus emping yang dibekal dari rumah gw…..huhuhuhu….. sensasi rasanya mirip dengan sensasi menjadi pengantin baru….. oh iya ada satu hidangan lagi yang menemani kami malam itu, potongan sosis racikan dayat dan ucon, yang sosisnya kami bekal dari Jakarta…. Waaaah… jangan heran kalo pulang dari sana berat gw nambah 2 Kg. Pak bondan pasti nyesel nih ga ikutan…..

Sabtu pagi kami bersiap kembali ke serang. Sebelum berangkat kami berkesempatan untuk sekali lagi mencicipi ikan kembung dan sambal teh romlah. Kemudian kami berpamitan, foto-foto, dan pulang dengan menggunakan kapal ferry pulau tunda, satu-satunya angkutan umum ke pulau itu, dan hanya beroperasi tiap hari rabu, sabtu dan senin. Biaya untuk menumpang kapal ferry itu cukup murah, yaitu, 13 Ribu rupiah. Kapal ferry pulau tunda ini cukup besar, dan memberikan rasa aman yang lebih kepada kami.

Namun sayang, ombak yang kami hadapi di perjalanan lebih besar dari hari sebelumnya.... kapal kami bergoyang gila diterjang ombak. inna, iim dan arbi langsung mempersenjatai diri dengan kantong kresek… keadaan mereka diperparah dengan posisi tempat duduk di kapal yang berada di pinggir dan saling berhadapan, seperti posisi tempat duduk dalam mikrolet. Kondisi seperti ini sangat mendukung perut untuk meluapkan segala yang dilimpahkan kepadanya dari kerongkongan, dan bikin kepala jadi pusing. Sementara iim, inna dan arbi terkulai meratapi nasib, gw dan yang lainnya duduk di depan kapal fery dan sekali lagi menikmati terjangan ombak dan hamparan lautan luas, sambil bercakap – cakap dengan beberapa pemuda lokal yang juga hobby mejeng di depan kapal. Dari percakapan itu kami dapat kabar bahwa perairan tempat kami berenang dan menikmati terumbu karang kemarin adalah perairan yang banyak dihuni oleh ikan HIU…… (see….. gw ga paranoid kan….).

Dengan kapal ferry, perjalanan dilakukan dengan lebih cepat. Dalam waktu 2 jam, kami sudah tiba di pelabuhan karangantu. Dengan menggunakan mobil gw, dan dengan mencarter angkot untuk mengangkut barang, kami berjalan menuju rumah gw yang Cuma 15 menit dari karangantu. Kami pun istirahat sampai siang hari disana. Di serang, gw sempet baca berita bahwa ternyata perairan banten sedang dalam kondisi yang gawat dan berbahaya, ombaknya cukup tinggi, dari 1,1 M, hingga 2,1 M, para nelayan banyak yang batal melaut beberapa hari ini. Itu berarti, perjalanan kami 2 hari ini adalah perjalanan nekad yang dilakoni oleh orang-orang “sakit”…. gila… untung selamet….

Catatan dari Banten (Bagian 2)

Gerombolan depok pun tiba, para pria berkumpul di Optik Bokap gw di Royal (Royal adalah nama jalan pusat perbelanjaan klasik di serang), sementara si inna, yang juga berasal dari serang, pulang ke rumahnya, dan baru akan bergabung besok pagi. Sebelum berangkat ke rumah gw, kami berbelanja bekal perjalanan dulu di Mal serang, Mal terbesar di kota serang, yang letaknya ga jauh dari Royal. Kami patungan 35 ribu per orang untuk belanja perbekalan ini. Setelah selesai berbelanja, kami pergi menuju ke rumah gw di daerah kasemen yang terletak di Banten lama, ga jauh dari pelabuhan karangantu tempat kami berangkat besok pagi. Perjalanan dari royal ke kasemen menumpuh waktu sekitar 40 menit, dengan meminjam mobil bokap gw..(hehehe… lumayan lah buat mereduksi biaya backpacking kami…). Sebetulnya waktu tempuhnya tidak selama itu, andai saja royal tidak macet, tapi, yah begitulah royal, selalu macet dan semrawut hampir sepanjang hari.

Di rumah gw, kami langsung disambut dengan hidangan yang menggugah selera, nyokap gw malam itu masak ayam bakar, ikan bakar, sayur asem, bebek pangang, dan sate daging sapi (yang ini kelasnya bintang lima) yang muantabbb….

Buat ucon yang ga suka ikan, ayam dan sate daging plus emping adalah hidangan yang menyenangkan. Buat gw, fajar, dan TA yang pemakan segala, ini surga..…. Yummy…. Selesai makan, kami (minus gianto yang sudah tidur dengan gaya akrobatik…. Ini serius, bukan berlebihan, benar-benar akrobatik..) mendiskusikan rencana untuk esok hari. Mengacu pada tanggapan polair, diskusi kami kemudian lebih banyak merencanakan rencana lain seandainya rencana ke pulau tunda batal. Diskusi itu ditutup dengan jokes-jokes usep dan anak2 kosan sampai kami semua tertidur mesra...

Pagi hari sebelum shubuh, kami semua bersiap. Inna tiba di rumah gw pas shubuh dengan diantar oleh ibunya dan seorang supir. Seusai sholat shubuh bersama, kami berangkat ke pelabuhan dengan menumpang mobil gw dan mobil inna. Kepastian jadi atau tidaknya kami ke pulau tunda akan diputuskan setelah kami bertemu dengan pak soeharto. Sebelum berangkat, kami semua menitipkan catatan nomor Hp kami dan telepon rumah, serta nomor pak harto dan nomor darurat ke nyokap gw, just in case terjadi sesuatu yang tidak diharapkan.

Sampai di pelabuhan, kami merasakan angin yang bertiup kencang. Ucon langsung turun menghampiri pak harto dan menanyakan pendapatnya… eng ing eng…… Jadi ... Kami tetap berangkat….…dengan lega dan bercampur sedikit cemas (pak harto enak orang bugis, nyawanya 10, nah kita…kalo jadi jenazah di laut gimana… bakalan jadi halal dong buat sumanto… secara… jenazah laut kan halal), kami mulai memasukkan barang ke perahu boot, dan tak lama kemudian, perahu pun jalan….

Di tengah perjalanan tak ada pemandangan lain selain air yang memenuhi seluruh penglihatan, hanya sesekali terlihat pulau kecil dan kawanan burung bangau yang melintas. Ombak di tengah laut mencapai tinggi 1 meter bahkan lebih, cukup untuk membuat inna, arbi dan iim mabok… sementara yang lain, tetap ceria dan bercanda konyol sambil menikmati goyangan ombak dan cipratan (tepatnya guyuran) air laut. Di tengah laut ini, ego manusia gw terkikis…. Sewaktu di darat gw bisa dengan PD merasa masih cukup kuat untuk hidup 100 tahun lagi, tapi di sini, di tengah lautan luas, nyawa gw ga lebih panjang dari lebar perahu pak harto…..

Setelah 2, 5 jam menyeberangi lautan, kami tiba di pulau tunda. Inna yang masih boot lag (apaan tuh… ?)langsung mencari rumah saudaranya yang bernama teh Romlah. Kami para pria membuntutinya di belakang. Populasi pulau tunda tidak lebih besar dari komplek rumah gw, jadi dengan mudah kita bisa bertanya dan menemukan rumah teh romlah. Dalam perjalanan menuju rumah teh romlah kami melihat seperangkat sel solar yang kami duga digunakan oleh penduduk untuk mensuplai listrik di pulau ini. Canggih juga ya… teknologi kaya gitu bisa masuk ke pulau kecil ini… namun demikian karena keterbatasan daya, listrik hanya bisa digunakan pada malam hari. Setibanya di rumah teh romlah, kami beristirahat sejenak, sholat jumat di masjid pulau tunda, lalu menuju pantai barat untuk mencari spot yang oke untuk mendirikan tenda. Di pantai barat kami menemukan satu spot kandidat tempat tenda didirikan, dan menara pemantau, tempat yang asyik buat foto-foto…..

Dari pantai barat kami menuju pantai timur, untuk tujuan yang sama, plus berenang. Dengan diantar oleh salah satu saudaranya inna, mang udin, kami berjalan membelah pulau tunda. Tanpa di duga, ternyata pulau ini punya banyak sawah dan kebun, mirip daerah pedalaman di pulau jawa. saat itu gw jadi merasa akan menemukan kota dan angkot di ujung jalan sana. Sampai di pantai timur, kami disambut dengan hujan. Wilayah pantai timur ternyata tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Bibir pantainya sempit, tidak terdapat tanah lapang, dan pantainya dipenuhi karang. Akhirnya kami memutusan kembali ke pantai barat, dan hanya membawa foto2 penyiksaan arbi di pantai timur (tampang dan gaya arbi memang sangat menggoda kami untuk menyiksanya, apalagi celetukan-celetukannya… meen… tiap kali dia nyeletuk, kami semua serasa ingin mengheningkan cipta dan memanjatkan doa untuk kesembuhan arbi).

To be honest, pemandangan dan objek di pulau tunda tidak sebagus yang kami bayangkan, bahkan di pantai barat sekalipun, kami cuma disuguhkan dengan pantai yang penuh dengan karang2 yang sudah mati….. Jelas, terumbu karang di pulau ini berada diluar 6% terumbu karang yang dirawat oleh pemerintah negeri ini (ya, Cuma 6%, padahal Indonesia adalah Negara dengan keragaman hayati dan hewani bawah laut terkaya di Dunia). Terumbu-trumbu karang ini sepertinya rusak oleh sampah dan kotoran bokong2 tidak bertanggung jawab……Andai saja makhluk-makhluk laut bisa berbicara, mungkin mereka akan mengumpat bokong-bokong itu…

Kami hampir saja kecewa sebelum akhirnya gianto dan crocoday mengejutkan kami dengan penemuan pemandangan laut dangkal dan terumbu karang yang menakjbkan dan terletak tak seberapa jauh dari bibir pantai. Kekecewaan kami pun menghilang, dan perjuangan kami terbayar tuntas dengan keindahan keanekaragaman hayati di laut dangkal pulau tunda. Warna warni terumbu karang, ikan-ikan kecil berwarna-warni dan makhluk-makhluk lainnya menjadi hal menarik untuk kami. Ini kali pertama kami melihat keindahan ini secara langsung. Pemandangan ini mengingatkan kami pada film Finding Nemo….and yes, we found nemo down there… lot of nemos…. Yang lebih menarik lagi, pemandangan ini bisa dinikmati tak jauh dari pantai, kaki kami bahkan bisa menginjak dasar laut, dengan kepala masih berada di atas air. Sembilan orang dari kami berenang liar di sana, dan saling berebut untuk memakai kacamata renang yang memang terbatas jumlahnya. Kombinasi ombak dan karang membuat tubuh kami luka-luka, tapi harga untuk luka itu jelas terbayar kontan.

Catatan dari Banten (Bagian 1)

Yup.. akhirnya setelah berbulan bulan tertunda, rencana backpacking ke pulau tunda yang udah direncanakan sampe gosong itu ga lagi ke tunda… dari hasil rapat terakhir, disepakati akan ada 13 backpacker yang bakalan ikut nimbrung dalam perjalanan ini. Mereka terdiri dari 6 orang anak kosan sumur buaya (kosan gw,-red : Fajar Tulyakbay, Budi, Gianto, Dayat the Crocoday, Iim Silaturahim, and of course….The one and only…… Me….), 3 orang keluarga Karundang (Dukun Usep,Nike Kakanya Usep, dan Nita ade nya usep), Inna si tuan tanah pulau tunda (dia punya saudara yang tinggal di pulau tunda), Furqon the ucon si native speaker, TA (Tengku Azamat)si jumbo dan Arbi the Tukang fried rice (tampang dan gaya becandanya mendukung julukan tersebut), 2 orang fotografer yang punya kamera SLR canggih dan bisa memuaskan nafsu foto-foto narsis para buaya. Sebetulnya masih ada beberapa orang lagi yang sebelumnya positif ikut, tapi karena ada tragedi Jum’at dodol, (disebut jumat dodol karena ada seorang menteri *&^% yang secara dodol memutuskan untuk membatalkan cuti bersama 2 hari sebelum waktu liburan panjang dimulai…. Analisa gw, mungkin nih menteri terlalu sibuk makan dodol sampe gak sempet ngereview cuti bersama) akhirnya mereka batal ikut… damn…

Malam sebelum keberangkatan, korban jumat dodol bertambah 2 orang, nita dan nike ga jadi berangkat, akhirnya peserta tur berkurang menjadi 11 orang, terdiri dari 9 orang buaya, 1 orang cowo keren berambut kribo tapi cepak, dan 1 orang akhwat…. WHAT… 1 orang akhwat… nah loh… bisa di demo sama GJJ (Gerombolan Jilbab Jenggot) nih…. Seketika para buaya yang ada di kosan, dengan penuh semangat( maksud gw “semangat”) mengerahkan seluruh pulsa dan kebuayaannya untuk mengundang akhwat2 lain yang mereka kenal untuk ikut joint dalam tur ini, tentunya undangan tersebut telah dipertimbangkan terlebih dahulu oleh insting kebuayaan mereka… malam pun berlalu, dan usaha para buaya gagal.

Kami akhirnya berangkat, inna, the only akhwat, terlalu baik untuk batal ikut, dia merasa ga enak sama peserta lainnya, karena kalo dia ga ikut, tour ini akan batal di hari keberangkatannya (secara.. fasilitator pulau tunda ini kan si inna). Lagipula, di pulau tunda kan si inna akan tinggal bersama keluarganya… so, show will go on… tarik maang…..

Begini skenarionya… Hari kamis, kami semua berangkat menuju serang dan menginap di rumah gw sambil menikmati malam dengan hidangan khas keluarga gw. Ke esokan Paginya, kami akan bergegas menuju pulau tunda, sepagi mungkin karena kami para pria ga mau ketinggalan sholat jumat (jarang kan ada buaya yang masih inget sholat). Trus sabtu nya kami pulang dan tiba di rumah dengan selamat. Rencana pun dijalankan….. gw, fajar, dan ucon sebagai pribumi di tanah banten berangkat duluan untuk mempersiapkan karpet merah menyambut kedatangan tamu-tamu depok yang terhormat ini… hueeek…. Nggak sudi….

Gw dan ucon pergi ke pelabuhan buat sewa boot, sedang kan si tulyakbay pulang ke rumah karena kangen sama mamanya (…..#$@%#$^…. ?). back to my job, setelah 1 jam berkeliling pelabuhan, akhirnya diputuskan unuk menyewa boot bermesin besar seharga 400 ribu/ hari. Sebetulnya kami dapat tawaran boot yang lebih murah Rp. 300 Ribu/hari, tapi mesinnya lebih kecil, gw dan ucon menilai boot yang mesinnya lebih kecil itu bakalan kurang nampol kalo berhadapan dengan ombak besar.

Nelayan yang akan mengantar kami ke pulau tunda bernama soeharto, beliau nelayan asal bugis yang mencari peruntungan di banten (makin mantep deh gw, bugis gitu loooh… kalo di laut bisa napas pake insang, dan nyawanya 10, walaupun kalo ilang 1, ilang smua…..). Saat tawar menawar harga berlangsung, juragan pemilik perahu boot kebetulan hadir. Kedatangan beliau sebetulnya bukan untuk ikutan nego, tapi untuk berkoordinasi dengan si nelayan soal rencana beliau mancing esok hari. Seusai tawar menawar, obrolan kami pun berlanjut dengan sang pemilik perahu. Seperti obrolan orang tua – anak muda pada umumnya, obrolan saat itu banyak diisi dengan cerita pengalaman si pemilik, plus wejangan dan hikmahnya. Dari cerita beliau, diketahuilah bahwa beliau ternyata adalah pensiunan marinir yang setelah pensiun memutuskan untuk mencari nafkah dari mencari ikan di laut. Banyak cerita-cerita bermakna yang beliau bagi ke kami hari itu, salah satu yang berkesan adalah pengakuan beliau bahwa dulu sewaktu masih aktif menjadi marinir, beliau sering mendapatkan uang “panas” dari tempat2 yang kurang jelas, tapi kemudian beliau bertobat karena merasa uang berlimpah yang beliau terima terasa kurang berkah dan tidak termanfaatkan maksimal untuk membahagiakan kehidupan beliau dan keluarganya. Beliau bilang : “memang uang setan itu hanya akan dinikmati oleh setan”…… Mantabbbb…

Oh iya, di pelabuhan gw sempet berkoordinasi dengan Polair setempat, menanyakan nomor2 darurat, dan meminta pandangan mereka tentang perjalanan kami. Tanggapannya, tidak seperti yang kami harapkan. Para polair ini tidak merekomendasikan kami untuk berangkat, karena menurut mereka cuaca sedang tidak bersahabat, dan angin lagi kencang….. Hmmm… . akan ada pembahasan serius nih di rumah gw…