Huh nampaknya Emilia earhart takkan pernah kembali
Hilang melanglang mewujudkan mimpi
Hmm.... Bagus untuknya..
Setidaknya dia telah menggenapkan dunia idamannya
Lagipula, dunia takkan pernah tahu
Mungkin saja dia telah menjelajah seluruh penjuru
Mengitari tiap biru langit dunia
Hingga bosan dan memutuskan untuk menembus semesta
Lalu menemukan satu tempat di kejauhan nestapa
Yang mungkin maya,
tapi jelas ia tidak fana
Lihat, dan dengarlah ini
Emilia yang tak hadir lagi
Kini tak perlu lagi bermimpi
Karena ia akan selalu disana berdiri
Ia tak lagi membutuhkan pesawat rapuh
Terbang hanyalah masalah bagaimana menggerakkan tubuh
Jadi janganlah bersedih little miss sunshine
Biarkan emillia mu menikmati alamnya
Keringkanlah air matamu
Masih ada Bojangles di sebelahmu
Dia akan terus menari untukmu
Mengiringimu menjelajah luasnya planet biru
Satu saat nanti kau pun akan terbang
Dengan pesawatmu sendiri
Ia kan selalu siap membawamu
Kemanapun kau mau
Bahkan kau pun bisa berkunjung ke dunianya Emillia
Sesaat, lalu kembali ke duniamu
Dan untukmu kapten
Apa yang terjadi dengan
”Bahkan Tuhan tidak bisa menenggelamkan kapal ini!”
Tidakkah keangkuhanmu telah menenggelamkannya...?
Jadi bagaimana rasanya huh...?
Malu...? sedih...? kecewa...? HANCUR...?
Bahteramu kini bahkan tak lebih kokoh
Dari sampan nelayan tua yang rapuh
Tak ada lagi kebanggan
Tak ada lagi kehormatan
Ombak ganas telah memisahkan
Ambisi dari kejayaan
Seperti terpisahnya nona bangsawan jelita
Dari pekerja kasar yang baru saja menang taruhan
No...no...no...Michaelangelo
Bukan di atas tanah kau tuang tintamu
Menengadahlah ke atas
Lihat langit-langit bangunan megah ini
Di sanalah imajinasimu kau tuangkan
Campurkan ia dengan harapan
Baurkan dengan kebahagiaan
Ya... seperti senyum simpul
Malaikat kecil di kubah gereja tua
Tahukah kau diluar sana ribuan mata tengah menanti
Apalagi yang hendak kau lukis
Agar mereka dapat memanjakan diri
Menikmati indahnya kenyataan yang tak sekedar khayalan
Jadi segeralah kau ambil kuas kecilmu itu
Dan megahkan kubah ini dengan warnamu.
Ps :
4'33" bukanlah merujuk sebuah ayat dalam injil atau Al-Quran, dia adalah lagu karya John Cage yang mungkin tidak populer bagi banyak orang di Indonesia, tapi sangat fenomenal. lagu ini tidak menggunakan not ataupun instrumen dalam memainkannya. kita cukup diam selama 4 menit 33 detik, dan lagu itupun selesai dimainkan, penontonpun akan bersorak, dan seisi teater akan bergemuruh. Aneh...? ya, memang demikian adanya, tapi 4'33" benar-benar sebuah lagu. tidakkah dalam keheningan ada nada yang mengalun, dan kata-kata yang menguntai mengiringinya...? John cage tidak menulis liriknya secara spesifik, ia menyerahkannya pada setiap orang yang kelak akan memainkannya. lirik di atas adalah ciptaan penulis, boleh dibaca, tapi mungkin akan kurang bermakna jika ditiru. jadi ciptakanlah lirik 4'33" mu sendiri.
No comments:
Post a Comment