Menurut gw, takdir pada dasarnya adalah himpunan pos pemberhentian dan jalan yang panjang. di ujung tiap jalan yang panjang selalu ada pos pemberhentian. ada pos pemberhentian yang menawarkan hadiah indah untuk dijadikan bekal (kita sebut pos nikmat), tapi ada juga pos yang "menghadiahi" beban yang bakalan sangat memberatkan jalan, dan mematikan semua mimpi (kita sebut pos nista). Tugas kita sebenarnya adalah meniti jalan panjang itu, dan selalu memilih pos pemberhentian yang tepat agar bisa bawa banyak bekal yang nikmat di jalan. tapi sayangnya justru kebanyakan dari kita malah tergelincir masuk ke jalur yang salah. sebabnya adalah karena kebanyakan jalan menuju pos nista itu dihiasi pajangan2 indah yang sangat menggoda mata dan menarik hati. nikmatnya pun bisa langsung dirasakan, walau sifatnya hanya sementara. akhirnya, hancurlah semua mimpi, dan penyesalan yang teramat sangatlah yang menjadi penutup cerita perjalanan.
sebagai Rabb yang Maha sayang kepada kita, sebenernya Allah selalu membisikkan secara lembut ke tiap hati tentang petunjuk jalan yang benar dan akan mengantar kita ke kenikmatan tanpa batas. tapi entah kenapa kebanyakan kita justru menolak bisikan itu, dan beralih ke bisikan lain yang jelas2 pengen minta ditemenin di negeri penuh siksa. kita menolak untuk berkomunikasi dengan Allah Yang Maha menciptakan, dan rajin menjalin "hubungan intim" dengan Makhluk yang jelas binasa. kita campakkan cinta Allah, dan gigih mencari cinta buta nyawa yang hina. tapi walaupun begitu, tetep aja limpahan nikmat dan sayang Allah terus mengalir buat kita.
duuuhhh....Baik banget ya Allah.....
Pada-Mu ku harapkan cinta
kau balas dengan limpahan sayang
pada-Mu aku panjatkan do'a
kumohon ampunan
pada-Mu
aku kembali
kubawa titipan usia yang Kau beri
mohon Kau sudi untuk kutemui
(pada-Mu----Fathin Hamama)
No comments:
Post a Comment